Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ingin Ada Pemerataan Perekonomian Pasca-pandemi

Kompas.com - 02/12/2021, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan berharap ada pemerataan pembangunan pariwisata dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Salah satu sektor yang diharapkan bisa memulihkan ekonomi Indonesia pasca-pandemi adalah pariwisata.

"Kita harus mampu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dengan mengedepankan kepentingan bersama. Kita harus bekerja sama-sama, terlebih masih ada beberapa isu yang memerlukan perhatian pemerintah guna tercapainya pemerataan pembangunan pariwisata dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19," ujar Luhut, dalam rakornas Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Sandiaga Uno: WSBK Mandalika Ciptakan "Multiplier Effect" Pariwisata di Lombok

Beberapa isu yang dimaksud, mencakup penyelesaian lahan, terpusatnya lokasi wisata yang dikunjungi mancanegara, serta pengelolaan lokasi wisata di Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Luhut menjelaskan, bila DPSP berhasil diwujudkan akan berpengaruh besar bagi Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, percepatan pembangunan dan pemerataan perekonomian perlu memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan atau dengan kata lain dilakukan berlandaskan prinsip eco-tourism.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam Rakornas mengatakan, instruksi Presiden RI Joko Widodo agar DPSP diberikan dukungan secara penuh dan kini sudah dilakukan berbagai macam pembangunan.

"Sektor pariwisata pun membutuhkan dukungan transportasi dan kemudahan akses, yang mana saat ini masih kami upayakan," ungkap Budi Karya Sumadi.

Hal senada disampaikan Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual. Sandiaga menjelaskan, pemerintah ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan saat wisatawan berkunjung.

Baca juga: Pemulihan Pariwisata Didominasi Turis Lokal, Industri Perhotelan Maksimalkan Potensi Bisnis ini

Hal ini mencakup beberapa aspek, seperti pengembangan destinasi, pemberdayaan masyarakat dan SDM, pengembangan industri dan investasi, pengembangan promosi, product development dan event, serta pengembangan ekonomi kreatif.

"Oleh sebab itu, kita perlu meningkatkan kualitas destinasi pariwisata menggunakan konsep kerja sama pentahelix, yang mencakup bidang akademik, media, pemerintahan, komunitas, dan bisnis," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com