Alibaba Group Holding Ltd. dan Baidu Inc anjlok karena regulator AS semakin dekat dengan delisting perusahaan-perusahaan China, membuat indeks NYSE FANG+ semakin terpuruk. Alibaba jatuh 8,2 persen pada hari Jumat, sementara Baidu merosot 7,8 persen.
Pada Jumat lalu, Didi mengatakan berencana untuk delisting dari New York Stock Exchange dan bersiap untuk listing di Hong Kong. Padahal, baru lima bulan lalu perusahaan ini melakukan IPO di AS dengan mengumpulkan 4,4 miliar Dollar AS.
Di tengah hingar bingar pasca IPO, pengawas keamanan siber China membidik perusahaan ini dengan meluncurkan penyelidikan atas masalah keamanan data. Didi juga berada di tengah-tengah ketegangan yang terjadi antara pemerintah AS dan China.
Posisinya semakin terhimpit dalam beberapa hari terakhir. Komisi Sekuritas dan Bursa bergerak untuk menyelesaikan rencana pada hari Kamis untuk meminta perusahaan asing yang terdaftar di AS untuk sepenuhnya membuka pembukuan mereka untuk diperiksa. Perusahaan-perusahaan itu dapat dihapus dari daftar jika otoritas AS tidak diizinkan mengakses audit selama tiga tahun berturut-turut.
Ada juga lebih banyak tekanan yang datang dari regulator China, yang dilaporkan berencana untuk melarang perusahaan go public di bursa asing melalui struktur entitas kepentingan variabel yang kontroversial seperti yang dilakukan Alibaba, JD.com, NIO, dan XPeng untuk IPO di AS.
Baca juga: Menilik Peluang Investasi di Pasar Obligasi dan Saham Setelah The Fed Tapering
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Saham-saham perusahaan teknologi China dan AS berguguran, ini penyebabnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.