Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 53 Persen Masyarakat Memilih Tetap di Rumah Saat Akhir Tahun

Kompas.com - 06/12/2021, 12:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Indoguidebook.com mengungkapkan bahwa 53 persen masyarakat memilih menghabiskan waktu di rumah saja saat akhir tahun. Sementara itu, 47 persen masyarakat memilih untuk berangkat liburan dengan destinasi mayoritas ke luar kota.

Survei tersebut mengungkapkan 46 persen responden beralasan tidak ingin pergi liburan akhir tahun ini karena tidak memiliki dana.

"Hasil temuan ini awalnya mengejutkan, karena biasanya akhir tahun merupakan ajang liburan semua warga dari segala jenis status demografis, finansial dan psikososial," kata Content Marketing Specialist IndoGuideBook M. Ridho Utama dalam keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).

"Setelah melakukan analisis kualitatif lebih dalam, pada akhirnya kami berusaha memahami fenomena yang sedang terjadi," sambungnya.

Baca juga: Cara Bayar Belanja di Tokopedia Pakai GoPay Coins

Ia menambahkan, kemungkinan besar responden tersebut awalnya sudah memiliki pekerjaan tetap namun terpaksa harus berhenti lantaran dampak dari pandemi Covid-19.

Sedangkan 17 persen responden tidak pergi liburan pada akhir tahun karena alasan sibuk bekerja, diikuti alasan takut akan penyebaran Covid-19 sebesar 15 persen.

Sementara bagi masyarakat yang ingin pergi liburan, 56 persen responden memilih pergi liburan menggunakan mobil, 30 persen responden menggunakan pesawat, sisanya menggunakan moda transportasi lain seperti motor, kereta, bus dan kapal.

Adapun terkait tempat menginap saat berlibur, mayoritas responden atau sebesar 63 persen menyatakan bahwa akan menginap di hotel. Sebanyak 21 persen responden memilih untuk menginap di villa terpencil dan 10 persen memilih untuk menyewa rumah di tempat tujuan.

"Sisanya sebanyak lima persen responden memiliki jawaban yang bervariasi, salah satunya adalah menginap di rumah keluarga," katanya.

Selain itu, 66 persen responden menyatakan setuju mengenai kebijakan pemerintah mewajibkan para calon wisatawan untuk melaksanakan rapid tes Antigen atau swab PCR. Alasannya karena demi mencegah penyebaran dan penularan virus Covid-19.

Baca juga: Daftar 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia

Adapun survei dilakukan pada pada 29-30 Oktober 2021 dengan 223 responden. Responden terdiri dari 48 laki-laki dan 175 wanita dengan mayoritas berusia 15-24 tahun.

Sebanyak 90 persen responden berstatus masih lajang dan 91 persen responden belum memiliki anak. Sebagian besar responden tinggal di luar pulau Jawa.

Sementara itu, metode penelitian dan pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling/pengambilan sampel acak sederhana dengan Google form disebar melalui social media (Instagram) dan juga WhatsApp.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Sri Mulyani Siagakan Anggaran Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com