Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald Kasali Nilai Bandara Kualanamu Bisa Saingi Changi dan KLIA

Kompas.com - 06/12/2021, 14:32 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai, Kemitraan strategis PT Angkasa Pura (AP) II dengan GMR Airports Consortium akan membawa Bandar Udara Internasional Kualanamu mampu menyaingi Singapore Changi Airport dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA).

Rhenald Kasali mengatakan, dengan target menjadi hub internasional, bandara di Sumatera Utara ini diperkirakan memiliki trafik penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke 25 kemitraan, atau setara Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca juga: GMR Airports Consortium Terpilih sebagai Mitra Strategis AP II Kembangkan Bandara Kualanamu

"GMR Airports adalah sebuah operator yang sudah berpengalaman di dunia, dan tentunya memiliki jaringan untuk mendatangkan trafik baru tersebut," kata Rhenald Kasali dalam siaran persnya, Senin (6/12/2021).

Rhenald menuturkan, Bandara Kualanamu pada saat sebelum pandemi masih didominasi oleh penerbangan domestik sebesar 90 persen, sementara penerbangan internasional hanya tercatat 10 persen.

Dia menilai, jika dibiarkan, bandara yang disebut memiliki posisi strategis untuk menyaingi Changi Airport dan KLIA ini tentu bakal tidak berkembang dan akan tergerus daya saingnya.

"Jadi targetnya adalah mendatangkan trafik international baru sebanyak-banyaknya," kata Rhenald.

Rhenald juga mengatakan, selain mendapat keuntungan pengembangan aset dari kerja sama pengelolaan bandara dengan skema Build, Operate & Transfer (BOT), GMR Airports diharapkan bisa mendatangkan trafik penerbangan internasional dari Asia Selatan.

Baca juga: Nasib BUMN Angkasa Pura I: Terlilit Utang Menggunung Rp 35 Triliun

Rhenald menyebut trafik yang dimaksud adalah trafik transit.

"(Kalau transit) jelas bisa menguntungkan negara, karena artinya mendatangkan trafik baru, menciptakan pasar, dan mereka tahu bagaimana mempercepatnya," kata dia.

Dijelaskan Rhenald, Asia Selatan sendiri merupakan kawasan paling padat kedua di Asia, setelah Asia Timur (Tiongkok), yang rata-rata merupakan pekerja migran aktif datang dan pergi bekerja ke seluruh penjuru dunia. Termasuk ke Malaysia, Singapura, Australia, dan lain-lain.

Selama ini pun, kata Rhenald, para pengunjung transit di Singapura dan Malaysia, sehingga menjadikan bandara di kedua negara tersebut sebagai hub internasional dan tersibuk.

Khususnya pada waktu di luar jam-jam sibuk, yatu tengah malam jelang dini hari.

Baca juga: Terlilit Utang, Angkasa Pura I Putar Otak Cari Dana Tambahan

Di sisi lain, Rhenald juga menampik mengenai kekhawatiran sejumlah pihak soal ada penjualan aset dalam kerja sama pengelolaan bandara dengan skema BOT ini.

Menurut dia, seluruh aset saat ini dan nantinya adalah tetap milik AP II.

"Apa yang dimaksud dengan aset? Kalau pengertiannya adalah tanah, bangunan, dan mesin dalam arti tangible asset, maka tidak ada yang dijual," ujar Rhenald.

Rhenald berpendapat bahwa kemitraan strategis pengelolaan Bandara Kualanamu dengan GMR Airports malah akan menguntungkan AP II.

GMR Airports yang sudah berpengalaman akan investasi di Bandara Kualanamu dengan cara memperbesar fasilitas supaya bisa datangkan keuntungan dari trafik.

Baca juga: Angkasa Pura II Lakukan Integrasi Audit Internal ke Anak Usahanya

"Dan selama 25 tahun berbagi hasil, lalu semuanya akan diserahkan kembali ke Angkasa Pura II," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com