Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir November 2021, Jumlah Investor Pasar Modal Mencapai 7,1 Juta

Kompas.com - 10/12/2021, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan kenaikan signifikan dari jumlah investor pasar modal sebesar 85,3 persen, menjadi 7,1 juta investor dibanding periode sama tahun 2020 sebesar 3,8 juta investor.

Dalam acara Media Gathering 2021 secara virtual yang digelar, Kamis (9/12/2021), Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan, investor di dalam negeri terbesar berada di pulau Jawa dengan komposisi 69,87 persen dari total investor di tanah air

Baca juga: Investor Asing Getol Akuisisi Bank Lokal

"Investor pasar modal tercatat hingga akhir November 2021, terdapat penambahan 3,27 juta investor pasar modal baru menjadi 7,1 juta, meningkat 84 persen. Dalam kata lain terdapat peningkatan kalau dibandingkan tahun 2016 ada peningkatan sebesar 8 kali lipat dari 2016,” kata Inarno.

Inarno menyebutkan, pertumbuhan jumlah investor di tanah air terjadi karena pemerataan infrastruktur dan transformasi teknologi seperti, fasilitas pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) dengan prosses yang lebih cepat dan mudah melalui perangkat yang terkoneksi internet.

"Inilah berbagai inisiatif yang kami lakukan dengan arahan OJK agar jumlah investor bisa lebih merata," kata Inarno.

Sementara itu, jumlah investor reksa dana tumbuh paling besar atau sebesar 106,3 persen menjadi 6,5 juta orang hingga 3 Desember 2021 berdasarkan data KSEI.

Sebanyak 99,51 persen dari total investor pasar modal saat ini adalah investor ritel, sedangkan sebanyak 0,49 persen lainnya merupakan investor institusi.

Baca juga: Mengenal Rekening Dana Nasabah dan Fungsinya bagi Investor

OJK menyebutkan, 59,81 persen investor berasal dari kelompok umur di bawah 40 tahun, sedangkan sebanyak 21,48 persen berasal dari kelompok umur 31-40 tahun.

Artinya lebih dari 80 persen investor di dalam negeri merupakan generasi milenial dan generasi z dengan total aset Rp 138 triliun.

Aset terbesar di pasar modal masih didominasi oleh generasi X dan baby boomer yang mana untuk usia 51 hingga 60 tahun menguasai asset sebesar Rp 214 triliun, sedangkan kelompok umur lebih dari 60 tahun menguasai lebih dari Rp 400 triliun.

Inarno memaparkan, per 8 Desember 2021 terdapat 51 emiten yang melakukan IPO dengan total penghimpunan dana Rp 62,08 triliun, jumlah tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 5,58 triliun.

“Sekarang ini masih ada 26 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO. Dengan begitu, menempatkan Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi (perusahaan yang melakukan IPO), 40 persen ketimbang negara-negara di ASEAN,” ujar Inarno.

Baca juga: Ini Cara Listing di LandX, UKM Bisa Dapat Modal dari Berbagai Investor

Hingga saat ini, total perusahaan tercatat di Indonesia sejumlah 762 perusahaan. Sementara beberapa negara tetangga seperti bursa Vietnam tumbuh 26 persen dengan jumlah emiten 404 dibanding tahun 2016, kemudian bursa Thailand naik 17 persen, atau 767 emiten dibandingkan periode 2016.

Bursa Malaysia juga tumbuh 4,8 persen menjadi 946 emiten pada periode yang sama, dan bursa Filipina juga naik 3 persen menjadi 273 perusahaan. Sementara bursa Singapura turun 11,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com