Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Angkutan Kontainer Diprediksi Naik di 2022

Kompas.com - 13/12/2021, 21:02 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif angkutan kontainer diperkirakan masih berpotensi mengalami kenaikan pada tahun 2022 mendatang.

Kepala Samudera Indonesia Research Initiative (SIRI) Ibrahim Kholilul Rohman menyampaikan, kondisi tarif angkutan kontainer (freight rate) sangat bergantung pada struktur pasar yang ada.

Asal tahu saja, pasar pelayaran global saat ini hanya dikuasai oleh beberapa pemain besar, sehingga menimbulkan oligopoli. Artinya, hanya ada beberapa pemain saja yang bisa mempengaruhi kondisi pasar.

Baca juga: Kemendag Buka-bukaan Penyebab Kontainer Mahal

Biasanya, para operator yang tergabung dalam oligopoli ini cenderung berkolusi agar bisa menikmati dampak kenaikan freight rate. Terlebih lagi, tiap kali satu operator menaikkan freight rate, maka operator yang lain akan mengikuti kenaikan tarif tersebut.

Sejauh ini, ada 5 operator pelayaran besar global atau main line operator (MLO) seperti Maersk Line, Mediterranean Shipping Company, CMA CGM, COSCO, dan Hapag-Lloyd.

“Obat dari penyakit ini adalah kestabilan pada struktur pasarnya. Kalau pemainnya tidak mau menurunkan tarif, agak sulit diintervensi dalam bentuk apapun,” ungkap Ibrahim seperti dikutip dari Kontan, Senin (13/12/2021).

Untuk tahun 2021, Ibrahim yakin freight rate kontainer minimal akan sama dengan kondisi tarif di tahun 2020. Freight rate tersebut diperkirakan hanya dapat naik, bukan sebaliknya.

Penurunan freight rate baru bisa terjadi ketika pemulihan pandemi Covid-19 berjalan sangat cepat sehingga aktivitas kargonya kembali normal.

Baca juga: Kenaikan Biaya Angkut Kontainer Nasional Dinilai Masih Wajar

Para operator pun baru bisa menurunkan freight rate ketika kuantitas kargo yang tersedia dan bisa diangkut naik berkali-kali lipat. Setidaknya, mereka masih bisa memperoleh pendapatan yang sama seperti saat tren kenaikan tarif kontainer terjadi.

“Kalau kuantitas kargonya belum naik, tarif belum akan turun. Analisis kami, freight rate dapat tumbuh secara moderat sekitar 30-50 persen di tahun depan,” terang Ibrahim.

Dengan kondisi tarif kontainer sekarang, tentu pihak yang paling diuntungkan adalah main line operator. Perusahaan pelayaran regional juga merasakan imbas kenaikan freight rate tersebut.

Menurut Ibrahim, masih diperlukan upaya yang lebih terukur dan terstruktur agar masalah kenaikan tarif kontainer ini dapat diatasi. Intervensi pemerintah pun dinilai belum menyentuh pada aspek kelangkaan kontainer dan kenaikan freight rate.

Pemerintah juga dinilai patut menyadari pentingnya kestabilan rantai pasok pada industri yang terkait pengangkutan logistik.

Baca juga: Kelangkaan Kontainer hingga Dwell Time Hambat Kelancaran Logistik

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tarif angkutan kontainer diperkirakan masih naik di tahun 2022, ini alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com