Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dorong 3 Fokus Pemberdayaan Perempuan di Era Digital

Kompas.com - 22/12/2021, 20:01 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi sebagai upaya mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka G20 Women's Empowerment Kick-Off Meeting secara virtual pada Rabu (22/12/2021).

Ketiga syarat tersebut yakni, pemerataan infrastruktur digital, literasi digital, dan pelatihan keterampilan kewirausahaan bagi kaum perempuan di pelosok tanah air.

Baca juga: BRI Dukung Pemberdayaan Perempuan di Bidang Teknologi

Menurut Presiden, pemerataan infrastruktur digital sangat diperlukan karena dapat memudahkan kaum perempuan dalam melakukan berbagai aktivitas yang produktif.

Salah satunya adalah memudahkan kaum perempuan yang berkecimpung di industri digital untuk mengakses jasa keuangan.

Perkembangan ekonomi digital, lanjut Presiden, akan semakin masif melanda setiap sendi
kehidupan masyarakat ke depannya. Sehingga pemerintah dianggap perlu melakukan akselerasi.

"Pemerataan infrastruktur digital salah satunya. Ini memudahkan akses jasa keuangan dalam ekonomi digital bagi perempuan," tutur Presiden dalam rilis Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ke Kompas.com, Rabu (22/12/2021). 

Baca juga: BI Dorong Tumbuhnya UMKM Berbasis Pemberdayaan Perempuan

Syarat kedua, lanjut Presiden, adalah mendorong kaum perempuan Indonesia menguasai literasi digital.

Yakni agar setiap kaum perempuan mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik terutama untuk kegiatan-kegiatan yang produktif.

Penggunaan ruang digital dapat membawa dampak yang baik dalam hal meningkatkan kesejahteraan.

Terlebih lagi, akan membuat pemberdayaan perempuan dalam negeri akan semakin lebih baik.

"Perempuan dapat memanfaatkan teknologi digital dengan baik terutama untuk kegiatan produktif," imbuh Presiden.

Baca juga: Sri Mulyani: Butuh Hampir 100 Tahun untuk Menutup Gender Gap

 

Syarat ketiga, yakni meningkatkan dan memperbanyak pelatihan-pelatihan dan
pengembangannya.

Sehingga, perempuan dalam negeri mampu meningkatkan kualitas dirinya dalam berbagai hal, termasuk dalam kemampuan kewirausahaan.

Ini penting dilakukan, karena akan berdampak pada kemajuan kaum perempuan di Indonesia menjadi semakin mandiri.

Dengan begitu, Indonesia mampu memberikan pengaruh positif terhadap pemberdayaan perempuan di regional benua Asia di masa mendatang.

"Memperbanyak pelatihan pelatihan. Dan pengembangan keterampilan perempuan dalam
kewirausahaan untuk kemajuan perlindungan dan pemberdayaan perempuan di kawasan Asia," pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com