Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alif Pedagang Angkringan, Per Hari Tembus 100 Transaksi Setelah Pakai Layanan Digital

Kompas.com - 07/01/2022, 11:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi pelaku usaha yang kreatif dan adaptif merupakan salah satu kunci penting agar bisnis semakin berkembang, terlebih bagi industri kuliner yang selama pandemi menerima tantangan cukup besar.

Seperti yang dilakukan Alif Rachmat, seorang pedagang angkringan asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang memiliki sifat gigih dan optimis mencari peluang hingga mampu menaikkan omzet hingga 50 persen di saat usaha sedang melesu.

Usaha bernama Angkringan Pak Rachmat yang dijalankan tersebut berawal dari ketertarikan Alif menjelajah Yogyakarta, kota yang menyuguhkan budaya dan keramahan bagi setiap orang yang berkunjung.

Baca juga: Profil Willix Halim, Calon Terkuat Dirut Bukalapak, Pengganti Rachmat Kaimuddin

Baru buka awal 2020, malah tertekan PPKM

Bermodal rasa penasaran dan coba-coba, di awal 2020 akhirnya ia mencoba menghadirkan cita rasa khas Jawa ke tanah Sunda lewat usahanya merintis angkringan di dekat sebuah universitas ternama di Tasikmalaya.

Kehadirannya pun mendapat antusias yang cukup baik dari berbagai kalangan, dari mulai mahasiswa, bapak-bapak, hingga keluarga. Namun, hal itu tidak berlangsung lama saat munculnya kasus pertama Covid-19 hingga akhirnya ada pembatasan kegiatan masyarakat skala besar.

“Ketika awal buka usaha angkringan ini, kita kaget banget harus menghadapi kondisi pandemi. Awalnya sempat bingung bagaimana caranya meneruskan usaha. Namun, melihat antusiasme pelanggan yang cukup baik di awal karena sedikitnya usaha angkringan di kota Tasikmalaya, kami pun tetap optimis meneruskan usaha dengan terus memutar otak," ujar Alif Rachmat dalam siaran persnya, dikutip Jumat (7/1/2022).

Baca juga: Melihat Kampung Pempek di Palembang, Omzet Hingga Rp 5 Juta Per Hari

Alif mengaku, secara operasional, dirinya tetap membuka usaha dengan mengikuti peraturan pemerintah saat itu.

Apabila sebelum pandemi warungnya dibuka mulai di jam 16.00 WIB sore sampai jam 24.00 WIB malam, saat masa PPKM warungnya hanya buka sampai jam 21.00 WIB malam.

Semangat dan sifat optimisme dari salah satu pelaku usaha baru ini membuatnya selalu ingin belajar dan memahami tren yang ada di masyarakat terutama tren pasar di dunia kuliner.

Baca juga: Dari CEO Bukalapak Jadi Anak Buah Luhut, Rachmat Kaimuddin Rela Tinggalkan Kenyamanan dan Gaji Tinggi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com