JAKARTA, KOMPAS.com - PT Net Visi Media Tbk (NETV), resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia Rabu (26/1/2022). Dalam Initial Public Offering (IPO) ini, perseroan juga menyetujui Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan/MESOP).
“Perseroan juga menyetujui Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan dengan jumlah sebanyak sebesar 2,91 persen atau 703,59 juta saham biasa atas nama dari modal disetor dan ditempatkan penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, pelaksanaan konversi dan MESOP,” tulis manajemen dalam prospektus yang diterbitkan pada Selasa (18/1/2022).
Baca juga: NETV Resmi Melantai di BEI, Bakal Kembangkan Pemanfaatan Metaverse
Berdasarkan situs BEI, Kepemilikan Saham oleh Karyawan (Employee Stock Option Program (ESOP) adalah program kepemilikan saham oleh karyawan yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka kompensasi kepada karyawan.
Adapun manfaat ESOP bagi karyawan yakni sebagai bentuk keterlibatan untuk bersama menumbuhkan perusahaan, saham yang dimiliki karyawan tidak dikenai pajak, dan menekan angka turnover karyawan di perusahaan.
Sementara bagi perusahaan, ESOP bermanfaat untuk meningkatkan modal ekuitas baru, meningkatkan kinerja organisasi, meningkatkan arus kas, dan umumnya perusahaan yang memberlakukan ESOP lebih cepat tumbuh dari pada perusahaan yang tidak memiliki ESOP.
Baca juga: NET TV IPO Hari Ini, Berapa Harga Sahamnya?
NETV melepas sahamnya ke publik dengan harga Rp 196 per saham.
Dengan nominal tersebut, maka NETV berpeluang mendapatkan dana segar dari IPO sejumlah Rp 149,9 miliar.
CEO NETV Deddy Hariyanto mengatakan, perolehan dana dari penawaran umum ini akan digunakan untuk pengembangan anak usaha NETV.
“NETV akan mengembangkan bisnis penyiaran televisi secara lebih luas, termasuk pemanfaatan teknologi baru metaverse seperti AR dan NFT. Potensi pertumbuhan kinerja perseroan untuk industri penyiaran secara Advertising Expenditure ke depan-nya masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup menjanjikan,” Deddy Hariyanto melalui siaran pers.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.