Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Cara Hindari Gaji Sekadar Numpang Lewat

Kompas.com - 06/02/2022, 12:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menabung, berinvestasi ataupun mempersiapkan dana darurat dan asuransi tentunya hal yang penting. Namun apa jadinya jika uang yang belum sempat kita sisihkan untuk kebutuhan-kebutuhan penting tersebut ludes untuk membayar tagihan rutin serta membeli barang yang kita inginkan saja.

Ini lah yang disebut dengan siklus gaji hanya numpang lewat untuk membayar kebutuhan sehari-hari tanpa dapat disisihkan untuk ditabung maupun investasi.

Siklus paycheck to paycheck ini tentunya memberikan dampak yang tidak baik bagi keamanan finansial di masa depan.

Baca juga: Intip Gaji dan Tunjangan Kadinkes hingga Kepala Puskesmas di Jakarta

Contohnya timbul krisis finansial saat kejadian tidak terduga datang karena tidak memiliki dana darurat ataupun proteksi. Harus bekerja hingga tua untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.

Dikutip dari keterangan tertulis Lifepal.co.id yang diterima Kompas.com, sebagai platform marketplace asuransi, membagikan 3 tips menghindari siklus gajian yang cuma numpang lewat.

1. Evaluasi catatan pengeluaran

Buatlah catatan pengeluaran dan perhatikan atau evaluasi ke mana larinya pengeluaran Anda. Apakah sebagian besar uang tersebut lari ke kebutuhan pokok atau ke hal yang bersifat keinginan saja yang sebenarnya belum diperlukan. Jika ternyata lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan maka harus waspada.

Mulailah perbaiki arus kas atau cashflow Anda sedini mungkin. Karena jika sampai tidak ada surplus di catatan keuangan Anda, sudah pasti tidak akan memiliki aset untuk ditabung, berinvestasi maupun proteksi guna mempersiapkan masa depan. Ibaratnya besar pasak daripada tiang.

Baca juga: Bahlil: Gaji Menteri Enggak Lebih dari Rp 20 Juta, Gayanya Saja yang Mantap

2. Tambah pemasukan jika memang kurang

Setelah mengevaluasi pengeluaran ternyata ditemukan bahwa pemasukan memang kurang karena pengeluaran dan kebutuhan pokok atau wajib terlalu besar maka tambahlah pemasukan Anda.

Seperti menambah pemasukan dengan mulai berbisnis, kerja sampingan, maupun meng-upgrade karir demi pekerjaan yang lebih baik.

Anda bisa memulai bisnis kecil-kecilan secara mandiri ataupun memanfaatkan situs maupun aplikasi pencarian kerja paruh waktu.

Selain itu, juga bisa meningkatkan kemampuan karir Anda dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi.

Opsi lainnya, mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan di tempat yang menawarkan income (gaji) lebih tinggi.

 

3. Hindari "ngutang" untuk hal yang bersifat keinginan

Berutang tidak selamanya buruk, tapi berutang untuk hal-hal yang hanya bersifat keinginan sebaiknya dihindari.

Buat prioritas hemat finansial Anda, jangan sampai tertukar mana kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan semata.

Mengurangi pengeluaran juga memerlukan kebijakan dengan cara mengurangi yang bersifat keinginan. Setelah menghindari berutang, jangan lupa sisihkan pemasukan Anda untuk proteksi. Setelah kebutuhan proteksi terpenuhi baru lah mulai berinvestasi.

Hal ini dilakukan agar aset yang sudah susah payah terkumpul tidak habis begitu saja saat ada kebutuhan darurat yang biasanya memerlukan dana yang tidak sedikit. Proteksi diri serta kestabilan finansial Anda dengan asuransi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com