Namun demikian, di tengah stok yang menipis pihaknya juga melakukan strategi agar pelanggan dapat tetap memperoleh minyak goreng.
Dia mengatakan, setiap gerai membagi waktu (pagi, siang, atau malam) untuk mengisi rak minyak goreng.
Namun, karena jumlah yang terbatas pengisian minyak goreng di rak-rak gerai juga tidak optimal, dan selalu ludes dibeli konsumen.
“Kita juga harus jagain konsumen yang datang pagi, siang atau malam, jadi orang di toko itu mengatur shift–shif-an, agar masing-masing waktu masih ada barangnya,” jelas dia.
Nurahman menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya dengan menjaga persediaan di gerai bukanlah dalam arti kata menimbun.
Ia juga berharap masyarakat tidak mudah termakan kabar-kabar hoaks yang beredar.
“Jadi kalau barang itu masih di gudang, dan belum kita pindahkan ke rak, bukan berarti menimbun. Jangan sampai bahasanya dipelintir, dan masyarakat jangan ikut kebawa arus itu,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.