1. Jokowi Targetkan 2 Juta Motor Listrik Mengaspal, Ingin RI Jadi Raja Produsen Kendaraan Listrik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik antara BUMN dengan swasta. Terdiri dari Pertamina, Gesits, Gojek, TBS Energi Utama, Electrum, serta Gogoro, perusahaan teknologi asal Taiwan.
Ia mengatakan, pemerintah sangat serius dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, termasuk dalam menyediakan ekosistem kendaraan listrik dari industri hulu hingga ke hilir.
Hal itu untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.
"Maka dengan didukung oleh ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, diharapkan negara Indonesia betul-betul mampu merajai menjadi produsen dari kendaraan listrik," ujar Jokowi dalam acara Peresmian Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, Selasa (22/2/2022).
Selengkapnya klik di sini.
2. BPJS Ketenagakerjaan: Peluncuran Program JKP Tak Jadi Hari Ini
BPJS Ketenagakerjaan menyatakan, peluncuran program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) bakal dijadwalkan ulang. Semula, peluncuran dijadwalkan hari ini, Selasa (22/2/2022), oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Betul, Mbak. Acaranya di-reschedule," kata Pps Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Dian Agung Senoaji kepada Kompas.com, Selasa (22/2/2022).
Dian tak menampik bahwa hari peluncuran belum ditentukan lebih lanjut.
Selengkapnya klik di sini.
3. Kerugian akibat Robot Trading Viral Blast Capai Rp 1,2 Triliun, Seperti Ini Modusnya
Kasus Robot Trading Viral Blast merugikan sekitar 12.000 anggotanya hingga Rp 1,2 triliun. Kepolisian pun menetapkan 4 orang manajemen PT Trust Global Karya yang merupakan perusahaan yang membawahi Viral Blast.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Whisnu Hermawan mengungkapkan, pihaknya menetapkan tiga tersangka dugaan investasi robot trading Viral Blast, di antaranya RPW, ZHP, dan MU.
“Kami masih mengejar satu tersangka yang sudah masuk ke daftar DPO. Perusahaan ini tidak mempunyai izin untuk menjalankan trading, hasil kejahatannya dinikmati oleh pengurus perusahaan beserta afiliasinya," kata Whisnu dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Senin (21/2/2022). "Terdapat sekitar 12.000 member trading yang terkena penipuan mencapai Rp 1,2 triliun,” tambah dia.
Selengkapnya klik di sini.