Sedangkan kelompok penyumbang inflasi pada Februari 2022 adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Komoditas penyumbang tertinggi dalam komponen ini adalah kenaikan harga bahan bakar dengan andil 0,02 persen. Asal tahu saja, ada kenaikan harga LPG non subsidi ukuran 5,5 kilogram dan LPG 12 kilogram.
"Selain harga bahan bakar, tarif sewa rumah memberikan andil 0,01 persen (dalam kelompok perumahan air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga)," sebut Setianto.
Baca juga: Inflasi: Pengertian, Penyebab, dan Bedanya dengan Deflasi
Inflasi inti naik
Meski terjadi deflasi pada Februari 2022, inflasi inti tercatat sebesar 0,2 persen (mtm). Komoditas dominan penyumbang inflasi adalah tarif sewa rumah, sabun deterjen bubuk dan cair, upah asisten rumah tangga, mobil, dan emas perhiasan.
BPS mencatat, inflasi inti secara tahunan mencapai 2,03 persen (yoy). Angka tersebut merupakan angka inflasi tertinggi sejak September 2020 yang saat itu mencapai 1,86 persen (yoy).
Adapun inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price) memberikan andil 0,03 persen, berasal dari kenaikan bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, serta rokok putih. Di sisi lain, komponen harga bergejolak mengalami deflasi dengan andil 0,25 persen.
"Komoditas utamanya adalah minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, serta cabai rawit. Itu komoditas yg memberikan andil deflasi sebesar 0,25 persen untuk komponen komoditas harga bergejolak," tandas Setianto.
Baca juga: 9 Penyebab Terjadinya Inflasi di Suatu Negara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.