Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Perusahaan Penjual Senjata Militer Terlaris Dunia, AS Juaranya

Kompas.com - 01/03/2022, 12:50 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com - Perusahaan militer terbesar di dunia mayoritas berbasis di Amerika Serikat (AS). Hal ini tercermin dari data penjualan senjata pada 100 besar perusahaan senjata terbesar di dunia.

Laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute/SIPRI) yang dirilis pada Desember 2021 mengungkap data terkait hal ini.

Dari 100 pabrik dengan penjualan senjata terbesar di dunia, 41 di antaranya merupakan perusahaan berbendera AS. Jumlah ini menjadi yang terbesar dibandingkan negara mana pun di dunia.

Baca juga: Intip Kinerja 9 Pabrik Senjata Terbesar di Dunia Asal Rusia

Dari 41 perusahaan senjata AS tersebut, penjualan yang terealisasi pada tahun 2020 mencapai 285 miliar dollar AS, meningkat 1,9 persen dibandingkan tahun 2019.

Data penjualan senjata dari perusahaan AS menyumbang 54 persen dari penjualan senjata gabungan dari 100 pabrik senjata terbesar di dunia.

Berikut 10 perusahaan penjual peralatan militer terlaris di dunia pada tahun 2020 lengkap dengan nilai penjualannya:

  1. Lockheed Martin Corp (Amerika Serikat): 58,2 miliar dollar AS
  2. Raytheon Technologies? (Amerika Serikat): 36,8 miliar dollar AS
  3. Boeing (Amerika Serikat): 32,1 miliar dollar AS
  4. Northrop Grumman Corp (Amerika Serikat): 30,4 miliar dollar AS
  5. General Dynamics Corp (Amerika Serikat): 25,8 miliar dollar AS
  6. BAE Systems (Britania Raya): 24,02 miliar dollar AS
  7. NORINCO (China): 17,9 miliar dollar AS
  8. AVIC (China): 16,9 miliar dollar AS
  9. CETC (China): 14,6 miliar dollar AS
  10. L3Harris Technologies (Amerika Serikat): 14,2 miliar dollar AS

Baca juga: Mengenal SWIFT, Senjata Non-Nuklir yang Bisa ‘Hancurkan’ Ekonomi Rusia

Pabrik senjata terbesar di AS

SIPRI menyebut, sejak 2018, lima perusahaan senjata teratas dalam peringkat tersebut semuanya berbasis di AS.

“Lockheed Martin, sejauh ini merupakan perusahaan senjata terbesar di dunia, telah menduduki peringkat teratas setiap tahun sejak 2009,” tulis laporan SIPRI, dikutip pada Selasa (1/3/2021).

Pada tahun 2020 pendapatan Lockheed Martin dari penjualan senjata dan layanan militer mencapai 58,2 miliar dollar AS atau 11 persen dari total penjualan senjata pada 100 perusahaan senjata terbesar dunia.

Dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam peringkat 2020, Lockheed Martin mencatat pertumbuhan tahun-ke-tahun absolut terbesar dalam penjualan senjata sebesar 4,2 miliar dollar AS (atau 7,7 persen secara riil).

Baca juga: Joe Biden Cs Tak Balas Invasi Rusia dengan Aksi Militer, Rupiah dan IHSG Hijau Pagi Ini

Selanjutnya, Raytheon Technologies adalah perusahaan senjata terbesar kedua di dunia dengan penjualan senjata sebesar 36,8 miliar dollar AS.

Perusahaan ini dibentuk oleh penggabungan Raytheon Company dan United Technologies Corporation pada tahun 2020.

“Dibandingkan dengan penjualan senjata gabungan (pro forma) dari kedua perusahaan ini pada tahun 2019, penjualan senjatanya pada tahun 2020 adalah 5,7 persen lebih rendah,” sebut laporan SIPRI.

Adapun Boeing, salah satu produsen kedirgantaraan militer terbesar di dunia, menempati peringkat ketiga.

Karena pandemi Covid-19 dan dampak penguncian yang diamanatkan pemerintah dan pembatasan perjalanan pada penerbangan komersial, Boeing mencatat kerugian total penjualan 19,6 miliar dollar AS pada tahun 2020.

Baca juga: AS Beri Sanksi Baru ke Rusia, Harga Minyak Dunia Naik Jadi 100,99 Dollar AS Per Barrel

Penjualan senjatanya juga menurun 5,8 persen dari 34,1 miliar dollar AS pada 2019 menjadi 32,1 miliar dollar AS pada 2020.

Kemudian Northrop Grumman berada di peringkat keempat dengan penjualan senjata 30,4 miliar dollar AS atau 5,7 persen dari total 100 besar pabrik senjata dunia.

Lalu ada nama General Dynamics yang berada di posisi kelima dengan penjualan senjata sebesar 25,8 miliar dollar AS, setara dengan 4,9 persen dari total penjualan senjata di 100 pabrik senjata terbesar dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com