Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AwanTunai Dapat Pembiayaan 8,5 Juta Dollar AS dari IFC

Kompas.com - 12/03/2022, 21:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AwanTunai mendapatkan pendanaan sebesar 8,5 juta dollar AS dari pendanaan ekuitas baru yang diberikan oleh The International Finance Corporation (IFC).

Adapun IFC adalah investor baru. Langkahnya memberi pendanaan, menyusul investor lain seperti Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura.

CEO AwanTunai, Dino Setiawan mengatakan, dana itu memberikan pembiayaan untuk pembelian persediaan kepada pemasok FMCG dan pedagang grosir mikro.

Baca juga: Riset IDEAS: Kerugian Masyarakat Akibat Krisis Minyak Goreng Capai Rp 3,38 Triliun

Putaran pendanaan ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi nasional, melanjutkan komitmen AwanTunai untuk memberdayakan UKM mikro Indonesia, yaitu menyediakan akses pembiayaan yang terjangkau dan cepat.

“AwanTunai membangun infrastruktur rantai pasok untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang UMKM tradisional. Data tersebut efektif untuk manajemen risiko kredit dan membuka UMKM tradisional untuk mengakses modal kerja institutional dari mitra perbankan kami," ucap Dino dalam siaran pers, Sabtu (12/3/2022).

Tercatat sampai Juli 2021, AwanTunai sudah bekerja sama dengan 300 lebih partner supplier untuk membantu toko grosir tradisional mendigitalisasi dan membiayai operasional.

Begitu pun memfasilitasi warung dan toko kelontong melalui pembelian stok barang dengan harga terjangkau dan pemesanan daring terintegrasi melalui aplikasi seluler AwanToko.

Baca juga: Mohon Maaf, Tarif PPN 11 Persen Berlaku 1 April 2022 Sesuai Amanat UU

AwanTunai sudah melayani lebih 70.000 pengguna usaha mikro, dengan penambahan jumlah warung dari seluruh kota-kota besar di Indonesia.

"Kami harap AwanTunai menjadi platform yang memungkinkan seluruh industri perbankan Indonesia untuk meraih jutaan UMKM tradisional yang sebelumnya belum dapat untuk dilayani.” ucap Dino.

Sementara itu Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan berujar, pendanaan diberikan setelah IFC mengikuti perkembangan AwanTunai sejak tahun 2018. Pihaknya melihat, AwanTunai mempromosikan terus-menerus digitalisasi industri FMCG.

Terlebih, sektor UMKM merupakan urat nadi perekonomian Indonesia, yang menyediakan jutaan lapangan kerja dan sumber pendapatan utama bagi pengusaha perempuan.

Di sisi lain, pertumbuhan sektor vital ini masih terhambat oleh kurangnya akses keuangan, ditambah akibat pandemi Covid-19.

"Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, sekaligus membantu mereka memodernisasi dan mengembangkan bisnis mereka," ucap Azam Khan.

Menurut Azam, memiliki kemitraan sejak dini dengan AwanTunai tidak hanya memberikan privilese, tapi dapat mengembangkan pembiayaan berbasis pembelian kebutuhan operasional pengusaha kecil dan toko grosir melalui platform AwanTunai.

"Kami percaya diri dengan kombinasi solusi bisnis rantai pasok dan pembiayaan berbasis transaksi yang disediakan AwanTunai adalah pendekatan terbaik untuk mendigitalisasi toko grosir tradisional dan retailer," tandasnya.

Baca juga: Softbank Mundur Investasi 100 Miliar Dollar AS di IKN, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com