Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo Lirik "Dual Listing" di Bursa New York, Hong Kong, NASDAQ, hingga London

Kompas.com - 15/03/2022, 17:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan melantai di bursa efek luar negeri setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam prospektus awal perusahaan yang diterbitkan Selasa (15/3/2022), GoTo berencana mencatatkan sahamnya di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX), atau London Stock Exchange (LSE).

Baca juga: Cara Beli Saham GoTo di Masa Penawaran Awal

Tentunya rencana ini akan tunduk pada kondisi pasar dan persetujuan dari otoritas yang berwenang di yurisdiksi bursa efek di mana GoTo akan tercatat.

Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo mengatakan, perusahaan memang ingin melakukan pencatatan saham di bursa lain namun masih belum dipastikan bursa mana yang akan dipilih.

"Memang ada rencana untuk concider (mempertimbangkan) untuk dualisting di bursa yang lainnya, di mana masih sedang dikaji karena memang banyak konsiderasi untuk ini," ujarnya dalam acara Due Diligence Meeting and Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Selain di Indonesia, GoTo Juga Berencana Listing di Bursa Luar Negeri Pada Akhir 2023

Dia juga belum dapat memastikan kapan memulai dual listing ini dan bagaimana tahapannya karena sedang dalam proses pengkajian.

Salah satu yang menjadi pertimbangan GoTo untuk memilih bursa untuk dilakukan dual listing adalah bursa tersebut memiliki jumlah investor yang lebih banyak dari BEI.

Pasalnya, sebagai perusahaan teknologi yang berpotensi dapat berkembang lebih besar, GoTo membutuhkan banyak suntikan dana dari investor-investor baru.

"Tempat dimana perusahaan teknologi seperti kami mempunyai jumlah investor yang lebih banyak supaya kami juga bisa mendapatkan akses untuk bertemu dengan calon-calon investor baru," ucapnya.

Baca juga: Mau IPO, GoTo Masih Catatkan Kerugian Sebesar Rp 11,58 Triliun di 2021

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com