Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Target Vaksin 70 Persen Sebelum Lebaran, Supaya Kita Selamat

Kompas.com - 16/03/2022, 14:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan akselerasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai 70 persen sebelum Hari Raya Idul Fitri seiring dengan akselerasi vaksin dosis ketiga (booster).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akselerasi vaksinasi Covid-19 sebesar 70 persen memberikan jaminan yang lebih besar bagi Indonesia untuk selamat dari pandemi yang tidak berkesudahan.

"Hal ini akan memberikan jaminan yang lebih besar bagi Indonesia untuk dapat selamat dari pandemi yang berkepanjangan ini sekaligus terus mendukung proses pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam Indonesia Conference 2022 ‘Fitch on Indonesia - Exit Strategy after the Pandemic’, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Sri Mulyani: Konflik Rusia-Ukraina Bawa Ancaman Nyata bagi Dunia

Berdasarkan data Satgas Covid-19, masih ada sekitar 15 provinsi dengan laju vaksinasi dosis kedua dan ketiga yang masih rendah. Lima belas provinsi tersebut adalah Banten, KTT, Kalimantan Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

Lalu, Sumatera Selatan, Aceh, Sulawesi Utara, Papua Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sulawesi Barat. Cakupan vaksinasi dosis kedua di wilayah tersebut kurang dari 70 persen, dan vaksinasi dosis ketiga kurang dari 30 persen.

"Maka itu Indonesia masih terus fokus mempercepat vaksinasi. Mudah-mudahan kita akan mencapai 70 persen dari populasi akan menerima vaksinasi sebelum Idul Fitri," jelas Sri Mulyani.

Wanita yang karib disapa Ani ini mengungkap, akselerasi vaksin yang ditarget mencapai 70 persen juga berfungsi mengurangi tantangan di dalam negeri, di tengah meningkatnya tensi geopolitik di luar.

Baca juga: Luhut: Selama Enggak Ada Komorbid, Enggak Usah Pilih-pilih Vaksin...

Dia tidak memungkiri, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang terjadi dalam jangka panjangnya membuat dampak yang sangat kompleks, utamanya untuk pasar keuangan.

Ada dampak tidak langsung yang turut mempengaruhi, seperti melonjaknya harga komoditas utama termasuk minyak mentah. Siang ini, harga minyak mentah Brent terpantau masih naik di kisaran 101,08 dollar AS per barel, naik 117 poin atau 1,17 persen. Namun saat ini dampaknya masih relatif kecil.

"Saya melihat volatilitas pasar yang diperketat karena konflik di Ukraina. Sanksi ekonomi pasti sangat memukul Rusia, namun share Rusia terhadap ekonomi Indonesia relatif kecil, kita tidak terpengaruh," jelas dia.

Tahannya Indonesia dengan konflik geopolitik terlihat dari pergerakan harga saham yang relatif masih mulus, nilai tukar rupiah yang stabil, dan bagusnya kinerja neraca pembayaran.

"Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks perekonomian Indonesia, baik dilihat dari neraca pembayaran maupun komposisi ekonomi, saya kira kita relatif tahan terhadap konflik ini," tandas Sri Mulyani.

Baca juga: Pemesanan Vaksin dari China Menurun, Impor Februari Susut 8,64 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com