Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut kepada Negara Maju: Tak Perlu Ajarin Kami Apa yang Harus Dilakukan...

Kompas.com - 17/03/2022, 15:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, negara-negara maju tidak perlu mendikte Indonesia dalam segala hal. Salah satunya terkait kebijakan pemerintah.

Menurut Luhut, Pemerintah Indonesia lebih tahu apa yang harus dilakukan untuk bangsanya.

"Jadi kalian enggak usah khawatir, enggak perlu ajar-ajarin kami apa yang harus dilakukan. Kita berbicara kerja sama yes, tapi kalian tidak perlu khawatir kami tidak akan melakukan, pasti kita lakukan. Karena kami tidak mau melihat cucu saya sengsara karena policy yang salah kami lakukan," kata Luhut dalam acara Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Luhut Akui Sistem Perizinan Elektronik OSS Belum Sempurna

Dalam acara yang dihadiri tamu dari berbagai negara itu, Luhut menilai, negara maju memandang negara yang berkembang seperti Indonesia misalnya, tidak peduli akan masyarakatnya. Justru kata dia, Pemerintah Indonesia sangat mempertimbangkan dalam membuat suatu kebijakan dan pengaruhnya terhadap generasi berikutnya.

"Banyak negara-negara maju yang berpikir negara berkembang ini enggak care. Saya bilang waktu di Washington, kita itu care. Care kepada next generation Indonesia. Kita enggak berpikir dulu orang lain, kita berpikir next generation Indonesia itu jangan jadi victim dari wrong policy dan by this existing goverment, enggak boleh," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Luhut juga membahas mengenai investasi hijau. Eks Menko Polhukam ini bilang, peluang investasi hijau di Tanah Air begitu besar. Apalagi sekarang ini, Indonesia gencar membangun ekosistem kendaraan berbasis tenaga listrik atau electric vehicle (EV).

Nantinya kata Luhut, Indonesia bisa mendaur ulang baterai lithium untuk keperluan kendaraan listrik. Hal ini seiring dengan proses pembangunan pabrik daur ulang baterai di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Potensi investasi hijau lainnya sangat besar. Jadi Indonesia itu sudah membangun ekosistem EV, electric vehicle, ini sedang jalan sekarang. (Recycle baterry) ini sudah ground breaking di Morowali, kita harap dalam tahun depan ini sudah me-recycle semua used lithium baterai yang ada di seluruh dunia nanti dibawa ke sini atau kita pakai di sini," ucap Luhut.

Baca juga: Softbank Mundur, Luhut Sebut Abu Dhabi-China Siap Investasi 20 Miliar Dollar AS di IKN Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com