Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Bagaimana Stok Minyak Goreng hingga Gula?

Kompas.com - 28/03/2022, 16:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan berbagai komoditas aman jelang Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini, salah satunya yaitu minyak goreng.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto dalam Persiapan Ibadah dan Pangan Jelang Ramadan.

"Minyak goreng juga posisinya sampai Mei kita perkirakan masih surplus sekitar 663.493 liter. Jadi catatan pentingnya di situ bahwa kita juga mencatat realisasi produksi dalam negeri sampai akhir Februari terpantau sesuai rencana, harapannya Maret-Mei sesuai rencana," kata dia di Jakarta, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Mana Lebih Murah, Minyak Goreng di Indomaret atau Alfamart? Berikut Rinciannya

Selain itu kata Andriko, beras masih surplus 8,7 juta ton hingga Mei 2022, jagung surplus 3,2 juta ton. Sementara, kedelai surplus 142.300 ton karena ditopang impor.

"Kemudian kedelai itu memang di-support realisasi impor Januari-Februari itu ada 338.900 ton sudah terealisasi. Tetapi kita harapkan nanti rencana impor Maret-Mei itu sebesar 774.000 ton itu berjalan lancar. Sehingga itu berjalan lancar sampai Mei, itu kita masih surplus 142.300 ton," ujarnya.

Andriko juga menatakan bawang merah masih surplus 92.000 ton dan bawang putih surplus 104.966 ton. Diharapkan impor 145.000 ton bawang putih pada Maret-Mei bisa terealisasi dengan baik.

Selanjutnya ada cabai besar surplus 27.900 ton, cabai rawit surplus 40.383 ton, dan daging sapi surplus 33.153 ton. Khusus daging sapi, ia berharap impor 95.100 ton dapat terealisasi.

Sedangkan daging ayam ras surplus 357.700, telur ayam ras surplus 98.500, dan gula konsumsi juga surplus 544.250 ton. Andriko menyebutkan pada Maret-Mei 2022 bakal masuk 772.912 ton gula konsumsi impor.

Baca juga: Viral Video Penumpang Merokok di Toilet Kereta, Ini Penjelasan PT KAI

Harga-harga jelang Ramadan dan Idul Fitri

Andriko juga mengatakan harga beras masih dalam kondisi stabil. Begitu pula dengan harga jagung di pasaran.

"Dari sisi harga kita juga monitor terus. Untuk beras stabil di posisi Rp 10.940. Untuk jagung di tingkat produsen, ada Rp 4.756 tapi ini dengan kadar air masih relatif tinggi," ujar dia.

Sementara harga kedelai di pasaran melonjak. Oleh karena itu, pemerintah melakukan impor kedelai agar stok melimpah dan harganya bisa turun.

"Kemudian kedelai di harga Rp 13.292 itu sebenarnya agak tinggi. Biasanya rata-rata sekitar Rp 10.000 makanya kita harapkan kedelai stok impor itu bisa dikeluarkan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Yang lain-lain semua terpantau aman. Jadi kebutuhannya mencukupi, harganya juga relatif aman," katanya.

Baca juga: Mencicipi Gurihnya Bisnis Oyster Beromzet Miliaran Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com