Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pertamax Naik, Stafsus Erick Thohir: Kita Tunggu Saja 1 April

Kompas.com - 31/03/2022, 20:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax semakin menguat. Hal itu seiring dengan semakin tingginya harga keekonomian BBM umum RON 92 atau setara Pertamax berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM.

Harga batas atas atau keekonomian BBM RON 92 diperkirakan mencapai sebesar Rp 16.000 per liter pada April 2022. Angka itu naik dari harga keekonomian di Maret 2021 yang sebesar Rp14.526 per liter.

Padahal saat ini Pertamina diketahui masih menjual Pertamax di kisaran harga Rp 9.000-Rp 9.400 per liter. Artinya ada gap yang tinggi antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.

Beberapa pihak menyebutkan, harga Pertamax sesuai dengan harga pasar harus dilakukan karena bisa menimbulkan kerugian besar ke Pertamina. Selain itu, diperkirakan kondisi ini bisa berdampak pada larinya konsumen Petramax ke Pertalite yang lebih murah.

Baca juga: Siap-siap, Ada Sinyal Kenaikan Pertamax Mulai 1 April

Pertamax termasuk dalam golongan bensin dengan oktan 92 atau RON 92. Semakin tinggi RON, semakin baik kualitasnya maupun performa mesin, terutama apabila dipakai untuk mobil keluaran terbaru.

Menteri BUMN Erick Thohir pun sempat menyinggung bahwa harga Pertamax akan naik dalam waktu dekat. Kenaikan tersebut seiring dengan terus menguatnya harga minyak mentah dunia hingga kini ke level di atas 100 dollar AS per barrel.

"Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, tapi Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik, ya mohon maaf, tapi kalau Pertalite tetap disubsidi. Nanti 1 April tunggu," ungkapnya dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin yang ditayangkan melalui YouTube, dikutip pada Kamis (31/3/2022).

Terkait pernyataan Erick tersebut yang menyiratkan bahwa harga Pertamax naik per 1 April, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga hanya mengkonfirmasi untuk menunggu kepastiannya pada esok hari.

Baca juga: Mengapa Malaysia Bisa Jual Minyak Goreng dan BBM Jauh Lebih Murah Dibanding RI?

"Nah kita tunggu saja 1 April," ujar Arya saat dikonfirmasi.

Menurut Arya, harga Pertamax tidak akan lebih mahal dari produk BBM RON 92 yang dijual operator swasta. Kendati demikian, ia enggan, menyebutkan besaran angka kenaikan harga Pertamax.

"Semua pasti dipertimbangkan, tapi yang pasti tidak terlalu jauh dari operator-operator yang sudah menjual RON 92. Ya, begitulah (tidak akan lebih mahal dari operator swasta)," ujar Arya.

Terpisah, menanggapi sinyal yang kuat Pertamax naik mulai besok, Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting hanya mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan kajian penyesuaian harga BBM jenis tersebut.

Ia enggan mengkonfirmasi kapan kebijakan penyesuaian harga itu diberlakukan. Namun yang pasti, kata dia, kajian mengenai besaran kenaikan harga Pertamax dilakukan dengan mempertimbangkan harga minyak dunia dan daya beli masyarakat.

Baca juga: Diisukan Bakal Naik, Cek Harga Pertamax dan Pertalite di Semua SPBU

"Kami masih review penyesuaian harganya, termasuk besarannya. Kami tetap mempertimbangkan perkembangan minyak dunia dan juga daya beli masyarakat," kata Irto

Selain itu, banyak kalangan menilai dengan adanya kenaikan harga Pertamax, akan membuat penggunanya beralih ke Pertalite yang lebih murah.

Jika ini terjadi, bukan tak mungkin akan terjadi kelangkaan Pertalite di sejumlah daerah mengingat konsumsinya yang melonjak. Belum lagi, kenaikan konsumsi Pertalite bisa membebani APBN.

Hal itu mengingat Pertalite telah ditetapkan menjadi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Artinya distribusi Pertalite menjadi diatur oleh pemerintah ke wilayah penugasan dan bakal diberikan subsidi dalam bentuk kompensasi ke PT Pertamina (Persero).

Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan yang diteken tanggal 10 Maret 2022.

(Penulis: Yoahana Artha Uly | Editor: Yoga Sukmana, Aprillia Ika, Akhdi Martin Pertama)

Baca juga: Pengusaha Bisa Klaim Subsidi Minyak Goreng Curah ke BPDPKS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com