KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sejumlah kepala negara G20 akan diajak untuk melihat uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung pada puncak rangkaian KTT G20, November mendatang.
"Bulan November nanti waktu G20, trial kereta cepat ini sudah bisa dilakukan dari Plered sampai ke Tegalluar. Presiden Jokowi dengan beberapa kepala negara, mungkin Presiden Xi Jinping dan mungkin juga dengan Mohammed bin Zayed dari Abu Dhabi juga akan melihat nanti trial itu," kata Menko Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (4/2/2022).
Luhut menuturkan beberapa hari sebelumnya telah meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan melihat proyek tersebut akan bisa berjalan dengan baik.
Ia mengaku kini tidak ada lagi masalah terkait progres pembangunan dan pendanaannya. Namun, pembengkakan biaya (overrun cost) dari proyek tersebut kini sedang diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca juga: Disuntik APBN, Kereta Cepat Jakarta Bandung Diklaim Tetap B to B
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sendiri mengalami pembengkakan biaya menjadi 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26,7 triliun akibat konstruksi atau EPC dan pembebasan lahan. Selain biayanya membengkak, proyek tersebut juga terpaksa harus molor.
"Presiden kemarin memberikan arahan yaitu di schedule-nya jangan sampai meleset. Meleset schedule-nya di kereta cepat Jakarta-Bandung itu sebenarnya masalah geologi adanya mata air yang besar sekali di tunnel," terang Luhut.
"Sehingga tertunda mungkin 3-4 bulan. Jadi kita baru berharap itu tuntas selesai pada Juni tahun depan. Kita coba sih, mungkin lebih cepat, tapi worst scenario (skenario terburuk) kira-kira itu," ungkap dia lagi.
Meski sudah sempat tertunda, ia memastikan kereta cepat Jakarta-Bandung akan mulai diujicoba pada akhir 2022 dan bisa beroperasi pada Juni 2023.
Baca juga: China Tetap Untung meski Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 40 Tahun
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai schedule-nya, karena saya dengan Pak Menhub dan Pak Tiko (Wamen BUMN) memantau betul progres itu," kata Luhut.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah murni bisnis alias business to business (B to B) yang dilakukan konsorsium BUMN 2 negara, Indonesia-China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.