Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kunci Utama Sukses Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, hingga Raih Kinerja Apik di 2021

Kompas.com - 03/04/2022, 18:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menutup kinerja 2021 secara apik di berbagai bidang. 

Perseroan mencatatkan peningkatan kinerja pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp 13,91 triliun atau meningkat sebesar 41 persen dari tahun 2020 senilai Rp 9,81 triliun. 

Total produksi Pupuk indonesia baik pupuk maupun non pupuk, total mencapai 19,52 juta ton, atau 100,7 persen dari RKAP.

Baca juga: Transformasi Bisnis Bikin Ebitda Pupuk Indonesia Naik 41 Persen Sepanjang 2021

 

Sementara tingkat efisiensi juga membaik, dimana consumption rate untuk urea adalah sebesar 27,45 MMBTU per ton dan untuk amoniak sebesar 35,51 MMBTUN per ton. Keduanya 99 persen dari RKAP.

Untuk total penjualan, baik pupuk maupun non pupuk, mencapai 14,19 juta ton atau 100,8 persen dari RKAP. Perseroan juga sudah menyalurkan 7,92 juta ton pupuk bersubsidi di tahun 2021.

Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Terjaga

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menerapkan strategic house dengan lima pilar strategi guna mewujudkan transformasi di perseroan.

Lima pilar tersebut antara lain fokus pada pelanggan, fokus pada riset dan inovasi, keunggulan operasi dan rantai pasok, optimalisasi dan pengamanan bahan baku serta keberlanjutan perusahaan dan ekonomi sirkular.

Bakir mengatakan bahwa kunci utama keberhasilan transformasi terletak pada program sentralisasi fungsi holding, sekaligus menandai perubahan peran holding dari strategic holding menjadi activist holding.

“Dengan sentralisasi, holding mengambil peran yang lebih aktif di dalam operasional Perusahaan, terutama untuk fungsi-fungsi strategis seperti pemasaran, pengadaan, riset, pengembangan, juga untuk fungsi SDM, IT dan beberapa fungsi lain,” kata Bakir melalui keterangannya, Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Pupuk Indonesia Telah Salurkan Lebih dari 1 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

Ada sentralisasi pemasaran, distribusi dan layanan ke pelanggan semakin baik

Sentralisasi pemasaran memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja penjualan, terutama untuk pasar komersil dan retail.

“Dengan sentralisasi pemasaran, tidak ada lagi persaingan antar anak perusahaan. Kami bisa dengan lebih baik mengatur rantai pasok sehingga penjualan dan distribusi lebih optimal”, kata Bakir.

Berkat sentralisasi ini, PT Pupuk Iskandar Muda, pada awal 2021 lalu untuk pertama kalinya bisa melakukan ekspor ke Srilanka. Distribusi pupuk pun menjadi lebih baik karena holding dapat mengatur distribusi antar anak perusahaan.

Melalui sentralisasi ini juga pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih baik karena bisa dilakukan satu pintu. Pelanggan cukup menghubungi Pupuk Indonesia, sudah bisa mendapatkan layanan dan produk yang disediakan oleh seluruh anak perusahaan.

“Selain itu juga memudahkan strategi branding dan promosi produk”, tambah Bakir.

 

 

Tantangan untuk tahun 2022

Beberapa tantangan untuk tahun 2022, antara lain Retail & Distributor Excellence, peningkatan penjualan retail melalui benefit & loyalty program, launching 1.000 kios komersil dengan program #PupukIndonesiaAda, untuk memastikan ketersediaan pupuk non subsidi bagi petani.

Pupuk Indonesia juga terus mengembangkan diri melalui sejumlah proyek strategis. Di tahun 2022, beberapa Proyek Strategis yang akan dilaksanakan antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan methanol di Papua Barat, Proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Cikampek, serta penyelesaian Proyek NPK di PT PIM.

Peningkatan kinerja Pupuk Indonesia pada 2021 juga tak luput dari upaya restrukturisasi di anak-anak perusahaan.

“Kami juga melakukan penajaman bisnis bagi beberapa anak perusahaan. Misalnya, PT Mega Eltra yang fokus pada bisnis trading, kemudian PT PI Energi yang berganti nama menjadi PI Utilitas sehingga bisa berbisnis pada layanan utilitas pabrik”, kata Bakir.

Program strategis lainnya adalah Retail Management di kios-kios jaringan Pupuk Indonesia. Kemudian, digitalisasi juga tak luput dari perhatian. Perusahaan telah mengembangkan Distribution Control and Planning System (DPCS) untuk memonitor distribusi pupuk dari pabrik hingga ke gudang-gudang distributor di daerah. 

Perusahaan juga telah melakukan perubahan struktur organisasi sehingga menjadi lebih agile menghadapi tantangan bisnis ke depan. 

“Selain melalui pengelolaan industri hijau, pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan, kita juga akan fokus dalam pengembangan Green and Blue Ammonia. Green and Blue Ammonia ini sangat menjanjikan bagi perusahaan ke depan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidrogen sebagai energi,” kata Bakir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com