Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bakal Dikenakan Sanksi Baru, Harga Minyak Dunia Melonjak 4 Persen

Kompas.com - 05/04/2022, 10:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melonjak hingga 4 persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), dipicu kekhawatiran investor terkait sanksi baru terhadap Rusia yang akan semakin memperketat pasokan minyak global.

Mengutip CNBC, Selasa (5/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 3,01 persen menjadi di level 107,53 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4,04 persen menjadi ke level 103,28 dollar AS per barrel.

Kekhawatiran para pelaku pasar akan terganggunya pasokan minyak global, di dorong langkah negara-negara Eropa yang akan menjatuhkan lebih banyak sanksi ke sektor energi Rusia. Ini sebagai respons karena semakin meningkatnya kematian warga sipil di Ukraina.

Baca juga: Greenpeace Blokade Tanker Raksasa Pertamina Saat Transfer Minyak Asal Rusia

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pendukungnya akan 'merasakan konsekuensi' dari peristiwa di Bucha, di luar Ibu Kota Kyiv, di mana ditemukannya kuburan massal dan mayat terikat ditembak dari jarak dekat.

Lebih lanjut, menurut Scholz, sekutu Barat akan menyetujui sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang, meskipun belum jelas waktu dan seberapa besar sanksi baru yang akan diberikan terhadap Rusia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pun mendorong sanksi terhadap minyak dan batu bara, sebab dinilai ada petunjuk yang sangat jelas yang memperlihatkan kejahatan perang oleh pasukan Rusia.

Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu, telah meningkatkan kekhawatiran pasokan yang telah membuat harga minyak trennya terus meningkat.

Sanksi dan penghindaran pembeli terhadap minyak Rusia telah mengurangi produksi dan menimbulkan kekhawatiran pasokan yang lebih ketat.

"Ketika Amerika Serikat dan Uni Eropa mengurangi pembelian minyak Rusia, itu membuat hanya tinggal China dan India sebagai pelanggan utama, dan mungkin banyak kilang di negara-negara itu juga yang enggan membeli minyak Rusia,” kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Baca juga: Cair Bulan Ini, Simak Syarat dan Cara Cek Penerima BLT Minyak Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com