Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP: Enggak Perlu Ribut, kalau Daging Mahal Beralih ke Ikan, Stoknya Aman Sampai Lebaran...

Kompas.com - 05/04/2022, 11:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan produksi perikanan meningkat selama bulan suci Ramadhan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya.

Dengan peningkatan ini, KKP menjamin stok ikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat lebaran, bahkan jika terjadi lonjakan permintaan menyusul tidak lagi ada larangan mudik.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini Hanafi memperkirakan, kebutuhan ikan selama Ramadhan dan hari raya Idul Fitri mencapai 2,64 juta ton.

Sementara itu, produksi perikanan mendekati 3 juta ton yang berasal dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

"Peningkatan produksi inilah yang kita gunakan untuk antisipasi kemeriahan Lebaran tahun ini,” ujar Muhammad Zaini Hanafi dalam siaran pers, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: KKP: Kapal yang Menangkap Ikan di Laut Indonesia Wajib Pakai ABK Lokal

Zaini menuturkan, tingginya volume produksi ikan menyusul meningkatnya penerbitan izin perikanan tangkap dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2022.

Seturut catatannya, penerbitan izin meningkat 70 persen dibanding periode serupa tahun sebelumnya, yakni dari 1.414 menjadi 2.383 izin.

"Sekarang pelaku perikanan tangkap lebih bergairah ditandai dengan meningkatnya izin yang terbit, baik izin berusaha penangkapan maupun Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Dengan banyaknya kapal yang aktif melaut saat ini, berarti itu juga akan identik dengan peningkatan produksi," ucap dia.

Baca juga: Ramadhan dan Idul Fitri, KKP: Stok Ikan Akan Melimpah

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu menambahkan, peningkatan produksi terjadi di subsektor perikanan budidaya.

Berdasarkan perkiraan, panen ikan budidaya secara nasional dari Januari hingga April mencapai 1,5 juta ton yang berlangsung di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimatan, Bali - Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Pulau Maluku - Papua.

“Dengan hasil panen itu, tentunya akan menambah stok ikan nasional selain dari perikanan tangkap, untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran tahun ini,” ujar Tb Haeru.

Kalau daging mahal kenapa enggak beralih ke ikan?

Berdasarkan data, komoditas perikanan budidaya memenuhi 30 sampai 50 persen kebutuhan ikan di tengah masyarakat. Sebagai contoh, share pemenuhan ikan budidaya di Pulau Sumatera mencapai 46,1 persen dengan komoditas utama lele, mas, nila, udang, vaname, dan patin.


Pria yang karib disapa Tebe ini menuturkan, tingginya jumlah produksi selama Ramadhan diprediksi menjadikan harga ikan di pasar cenderung stabil. Kalaupun terjadi kenaikan harga, kisarannya hanya 5 persen - 10 persen.

Kendati demikian, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widarti menyampaikan, banyaknya jenis ikan di pasar memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memilih ikan dengan harga yang sesuai.

“Insya Allah stok perikanan aman sampai Lebaran. Jadi enggak perlu ribut-ribut atau galau, karena kalau daging mahal kenapa enggak beralih ke ikan. Ikan cukup terjangkau harganya dan dari sisi gizi sangat baik sekali,” tandas Artati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com