Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Berencana Kurangi Kepemilikan Obligasi Besar-besaran pada Mei 2022

Kompas.com - 07/04/2022, 07:20 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Para pejabat The Fed berencana menyusutkan neraca sebesar 95 miliar dollar AS. Hal ini tertuang dalam risalah notulen rapat, dimana The Fed akan memangkas kepemulikan obligasi dengan besaran triliunan rupiah.

Mengutip CNBC, para pejabat secara umum setuju untuk pengurangan maksimum 60 miliar dollar AS dalam bentuk Treasurys dan 35 miliar dollar AS dalam bentuk sekuritas berbasis hipotek. Rencananya kebijakan ini akan dilakukan bertaham selama tiga bulan dan kemungkinan dimulai pada bulan Mei 2022.

Baca juga: Jokowi Sentil Para Menterinya: Harus Sensitif Pada Kesulitan-kesulitan Rakyat...

Diketahui, terakhir kali The Fed memangkas neraca yakni pada tahun 2017 hingga 2019. Rencananya, agenda ini akan dibahas dalam rapat FOMC pada 3-4 Mei. Kebijakan ini juga diambil untuk menekan laju inflasi.

Dalam agenda rapat selanjutnya, The Fed juga berencana membahas terkait dengan rencana kenaikan suku bunga yang lebih agresif. Pada pertemuan 15-16 Maret lalu, The Fed menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari tiga tahun.

Adapun kenaikan yang ditetapkan adalah 25 basis poin atau seperempat poin yang meningkatkan suku bunga pinjaman jangka pendek dari level mendekati nol sejak Maret 2020. Dalam risalah yang dirilis Rabu, The Fed menunjuukan adanya potensi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Baca juga: DPR: Tidak Semudah Itu Menaikkan Harga Elpiji 3 Kg...

“Banyak peserta mencatat, satu atau lebih kenaikan 50 basis poin seperti prediksi bisa terjadi pada pertemuan mendatang, terutama jika tekanan inflasi tetap tinggi atau intensif,” kata risalah tersebut.

Wall Street melemah setelah The Fed merilis risalah tersebut, dan imbal hasil obligasi pemerintah bertahan lebih tinggi. Namun, terlihat aksi jual yang terjadi, dimana para investor menyesuaikan portofolio mereka dengan rencana kebijakan tersebut.

“Risalah ini merupakan peringatan bagi siapa saja yang berpikir bahwa Fed akan lebih dovish dalam perjuangan mereka melawan inflasi,” kata kata Quincy Krosby, kepala strategi ekuitas di LPL Financial.

Baca juga: [POPULER MONEY] BLT UMKM 2022 | Subsidi Gaji Rp 1 Juta | Harga BBM di Malaysia Sangat Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com