Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Agenda Presidensi G20 yang Dorong Transformasi Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 07/04/2022, 16:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki agenda besar yang akan dibawa pada saat perhelatan presidensi Indonesia dalam G20 tahun 2022.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, ada tiga agenda besar saat presidensi Indonesia di G20 nanti.

"Yang pertama adalah agenda kesehatan. Kita membicarakan secara global betapa pentingnya global prepareness for pandemic. Selama ini sudah ada WHO, World Bank, dan lembaga mulilateral, tetapi saat ada pandemi kenapa merebak sangat cepat dan seluruh dunia kena," kata dia dalam Virtual Seminar LPPI: Exit Strategy untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Kamis (7/4/2022).

Baca juga: IHSG Berakhir Hijau, BBHI dan ARTO Melaju

Ia menambahkan, seandainya ada sistem peringatan dini yang dapat memberikan informasi lebih cepat maka pandemi dapat diatasi dengan lebih baik. Dengan demikian, vaksinasi dapat didistribusikan dengan lebih cepat.

"Perlu pembiayaan untuk itu. Dalam hal itu Indonesia menjadi pemimpin untuk mengatakan seluruh negara harus siap, dan perlu kontrbusi dari negara maju dan negara berkambang," urai dia.

Ia berharap, di akhir Presidensi Indonesia dalam G20 akan muncul modalitas dan pembiayaan untuk global prepareness for pandemic dapat dilakukan secara global.

Baca juga: Kemenag Butuh 192.008 PPPK Guru Madrasah

Agenda kedua, adalah isu digitalisasi. Isu ini melihat cara Indonesia dapat meningkatkan produktivitas secara global. Ia berharap lebih banyak UMKM dapat melebur ke e-commerce dan digital ekonomi.

Ia ingin dunia dapat melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia. Dengan demikian, akan ada investasi yang masuk di bidang ekonomi digital yang akan membangun infrastruktur di bidang ekonomi digital.

Agenda ketiga yang akan dibawa adalah mengenai perubahan iklim. Ia bilang, Indonesia adalah negara yang sangat berkepentingan untuk menjaga mitigasi untuk perubahan iklim.

"Indonesia adalah negara kepulauan dengan belasan ribu garis pantai. Sehingga, kita sangat terdampak dengan kenaikan permukaan air laut," kata dia.

Baca juga: Cek Harga Minyak Goreng Hari Ini di Klikindomaret, Alfagift dan iPanganandotcom

Indonesia juga akan membawa logika transition finance. Indonesia memang sedang bergerak untuk membangun energi terbarukan dan ekonomi hijau.

Namun demikian, ia bilang saat ini listrik di Indonesia masih didominasi dengan penggunaan batu bara. Untuk itu, Indonesia akan menyampaikan cara beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.

"Artinya ketika ini menjadi diskusi yang diterima oleh forum global, maka pembicaraan tentang capital flow untuk proyek ekonomi hijau dan transisi ini akan menjadi mainstream. Harapannya, nanti akan mengalirkan modal untuk proyek itu," ucap dia.

Ia menyebut, tiga agenda tersebut akan mendorong perekonomian Indonesia. Hal-hal ini akan sangat membantu transformasi dari perekonomian Indonesia. Sebagai pionir, Indonesia berharap bisa mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek ini ke depannya.

Baca juga: Larangan Beli Pertalite Pakai Jeriken Berlaku di SPBU Seluruh Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com