Nilai kapitalisasi pasar GoTo diperkirakan sebesar Rp 400,3 triliun atau setara 28 miliar dollar AS.
Anga tersebut menjadikan perusahaan teknologi ini menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat setelah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang sebesar Rp 455,69 triliun di BEI.
Bahkan, IPO GoTo juga menjadi IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk 2022 dihitung dari jumlah dana yang berhasil dikumpulkan.
IPO GOTO juga mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 15,7 kali. Padahal, jumlah saham perdana yang akan dilepas hanya 3,43 persen dari seluruh saham yang ada.
Indo Premier Sekuritas, selaku underwriter IPO GoTo mencatat, jumlah investor yang berpartisipasi mencetak rekor yakni lebih 299.000 single investor identification (SID), dengan sebagian besar adalah investor ritel.
"Minat tinggi pasar membuat pesanan saham GoTo mengalami kelebihan permintaan hingga 15,7x. Ini sebuah momen bersejarah, serta menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG yang beberapa kali sudah mencetak all time high,” kata CEO Indo Premier Sekuritas Moleonoto The dalam keterangan tertulis dikutip Senin (11/4/2022).
Menurut dia, oversubscribed GoTo yang sangat tinggi bisa memancing investor asing untuk berburu saham startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia ini.
GoTo telah mengalokasikan saham GoTo senilai Rp 310 miliar untuk program Saham Gotong Royong di mana para mitra pengemudi akan mendapatkan saham secara cuma-cuma setelah berakhirnya masa lock-up.
Tak hanya membagikan saham kepada mitra pengemudinya, GoTo juga berencana akan memberikan akses prioritas bagi mitra pedagang dan konsumen yang ingin membeli saham mereka melalui penjatahan pasti selama proses penawaran awal.