Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Bisnismu Bisa Fatal Apabila Tidak Melakukan Hal Ini

Kompas.com - 30/04/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama

KOMPAS.com - Setiap pengusaha memiliki tujuan bisnisnya masing-masing. Akan tetapi, tujuan utama mereka berbisnis tetaplah sama, yakni memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.

Keuntungan ini tidak datang secara tiba-tiba, melainkan harus diusahakan dengan proses yang tepat, baik, dan konsisten, misalnya melalui proses pemantauan (monitoring) keuangan.

Melalui pemantauan keuangan, pebisnis dapat memantau keluar masuknya anggaran berbisnis, menghindari kesalahan keuangan, serta mengevaluasi strategi bisnis.

Namun, bagaimana cara memantau keuangan yang baik dan benar? Bersama Tung Desem Waringin, seorang motivator sekaligus pakar pemasaran Indonesia, dalam siniar (podcast) Smart Inspiration edisi Smart Business episode “Keuntungan Dramatis”, kita akan dibimbing untuk memahami pemantauan keuangan serta jurus-jurusnya agar mencapai keuntungan.

Pemantauan Keuangan

Kaya, media pembelajaran global di bawah The Humanitarian Leadership Academy, menjelaskan pemantauan keuangan sebagai suatu proses penyusunan laporan keuangan yang teratur dan terkini. Hal ini dilakukan untuk meninjau kemajuan dan keputusan sumber daya suatu proyek, contohnya bisnis.

Sebelum lebih lanjut membahas pemantauan keuangan, Tung Desem mengungkapkan tiga variabel penting dalam kesuksesan menjalankan perusahaan, yaitu pemasaran (marketing), kontrol, dan sumber daya manusia.

Tung Desem mengungkapkan bahwa pemantauan keuangan merupakan bagian dari kontrol bisnis. Melalui proses ini, bisnis dapat dikontrol, diatur, dan dijaga keuangannya. Jika berhasil dijalankan, maka keuntungan dapat mengalir dengan/tanpa keterlibatan pemilik bisnis sehingga dapat disebut sebagai keuntungan dramatis.

Baca juga: Tiga Langkah Jitu Kelola Keuangan Usai Ramadhan, Apa Saja? 

Lima Jurus Pemantauan Keuangan ala Tung Desem Waringin

Lantas, agar mencapai keuntungan dramatis, Tung Desem mengungkapkan lima jurus memantau keuangan yang dapat dilakukan.

1. Dual Kontrol

“Di tempat saya, contohnya, bagian yang menerbitkan invoice (rincian transaksi) dengan bagian yang menagih itu berbeda,” ungkap Tung Desem. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa bagian yang mengatur keluar-masuk keuangan harus dipisah.

Pemisahan ini dilakukan agar satu bagian atau orang tidak mengontrol satu kuasa keuangan. Dengan demikian, kecurangan akibat peluang kontrol keuangan yang besar dapat dihindari.

2. Harta Pemilik Diatur Sendiri

Lagi-lagi, pemisahan kuasa keuangan harus dilakukan, khususnya dalam modal atau harta pemilik bisnis.

Meskipun modal bisnis berasal dari pemilik bisnis, kontrol akan harta pemilik bisnis harus dilakukan agar pengelolaan keuangan bisnis tidak carut-marut.

3. Bagian Akuntan Harus Mencatat

Tung Desem menyayangkan seorang pimpinan yang turut andil dalam mengatur penjualan dan keuangan bisnis. Padahal, menurutnya hal ini tidak boleh dilakukan.

“Di tempat saya, pimpinan (unit) tidak boleh pegang uang. Apabila dia menarik uang dari bagian pembelian, siapa yang berani ngontrol dia? Maka harus accounting yang mencatat,” ungkap Tung Desem.

4. Menghadirkan Audit Internal

Jenis bisnis yang berbeda-beda menghasilkan beragamnya sistem keuangan bisnis. Meskipun begitu, Tung Desem mengatakan bahwa posisi audit internal harus tetap diadakan.

Sebagai informasi, audit internal bertugas memberikan penilaian yang sistematis dan objektif melalui pemeriksaan serta evaluasi atas kegiatan organisasi atau bisnis.

5. Jangan Lupa untuk Menganalisis Keuangan

Pria berusia 54 tahun tersebut mengatakan bahwa analisis keuangan merupakan sesuatu yang berbeda dengan akuntansi.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Bokek Pasca-Lebaran

“Banyak orang tidak paham. Accounting itu membuat sesuatu hal yang sudah terjadi dijadikan angka, sedangkan finance (analisis keuangan) membuat angka menjadi hasil di kemudian hari,” ungkap Tung Desem.

Dari hasil analisis angka ini, seorang ahli keuangan bisa memberikan masukan-masukan kepada perkembangan bisnis untuk dipakai di kemudian hari.

Masih penasaran dengan jurus-jurus memantau keuangan dari Tung Desem, dengarkan informasi lebih lengkapnya dalam siniar Smart Inspiration edisi Smart Business episode “Keuntungan Dramatis” di Spotify.

Selain itu, bagi kamu yang ingin belajar tentang informasi strategis seputar menjalankan bisnis, elaborasi perspektif, dan cara menemukan keseimbangan hidup yang lebih berkualitas serta berbahagia, dengarkan podcast Smart Inspiration di Spotify!

Podcast ini adalah persembahan Medio Podcast Network by KG Media dan KG Radio Network.

Dengarkan episode selengkapnya atau siniar inspiratif lainnya dengan mengakses tautan berikut dik.si/smart_dramatis.

Baca juga: Perempuan Punya Peran Penting Mendorong Peningkatan Literasi Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com