Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melejit, Nilai Ekspor Produk Perikanan RI Tembus Rp 21,95 Triliun pada Kuartal I-2022

Kompas.com - 04/05/2022, 13:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat terjadi kenaikan nilai ekspor produk perikanan Indonesia oada kuartal I-2022.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan, kinerja ekspor yang meningkat merupakan kabar baik di momen Lebaran.

"Pada kuartal I, secara kumulatif nilai ekspor produk perikanan mencapai 1,53 miliar dollar AS, naik 21,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Ini setara dengan Rp 21,95 triliun dan kenaikannya luar biasa dibanding periode yang sama tahun lalu. Artinya, produk kita semakin diminati di pasar ekspor," kata daia dalam keterangan resmi, dikutip Kompas.com Rabu (4/5/2022).

Baca juga: Contraflow Kembali Diberlakukan di Tol Japek Km 47-70 Arah Cikampek

Ia memerinci, pada kuartal I-2022 Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama dengan nilai sebesar 727,27 juta dollar AS. Kemudian disusul Tiongkok sebesar 214,39 juta dollar AS, Jepang sebesar 151,62 juta dollar AS, ASEAN sebesar 151,26 juta dollar AS, dan Uni Eropa sebesar 78,17 juta dollar AS.

Ia menjabarkan, dari segi komoditas udang menjadi favorit dengan nilai sebesar 621,92 juta dollar AS atau 40,64 persen terhadap nilai ekspor total. Kemudian, disusul Tuna-Cakalang-Tongkol sebanyak 189,53 juta dollar AS atau sebesar 12,39 persen, Rajungan-Kepiting 172,56 juta dollar AS atau sebesar 11,28 persen, Cumi-Sotong-Gurita 154,53 juta dollar AS atau sebesar 10,10 persen.

Selanjutnya ada komoditas lain seperti Rumput Laut sebesar 114,26 juta dollar AS atau sebesar 7,47 persen, dan Tilapia sebanyak 14,86 juta dollar AS atau sebanyak 0,97 persen dari keseluruhan.

"Angka sebesar 47,53 persen nilai ekspor kita dihasilkan dari pasar Amerika Serikat," sambung Artati.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Penurunan Stok Minyak AS

Sementara itu, ia menyebut nilai impor perikanan Indonesia pada kuartal I-2022 sebesar 9,14 persen dari nilai ekspor.

Adapun, ia menjelaskan berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I-2022 nilai impor sebanyak 139,89 juta dollar AS. BPS juga mencatat, berdasarkan data sementara nilai ekspor produk perikanan pada Maret 2022 mencapai 548,35 juta dollar AS.

Jumlah ini setara dengan Rp 7,87 triliun. Angka ini naik 22,48 persen dibanding Februari 2022, dan meningkat 14,87 persen dibanding nilai ekspor bulan Maret tahun sebelumnya.

Dengan begitu, neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar 1,39 miliar dollar AS pada kuartal I-2022. Hasil ini naik 21,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Artati optimis, sektor kelautan dan perikanan akan terus tumbuh. Terlebih tahun ini, Ditjen PDSPKP berpartisipasi dalam sejumlah pameran dagang seafood internasional, seperti Seafood Expo North America (SENA) di Boston, Amerika Serikat pada Maret dan Seafood Expo Global (SEG) di Barcelona, Spanyol akhir April ini.

"Alhamdulillah, nilai impor kita masih di bawah 10 persen terhadap nilai ekspor, ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan. Kita optimis nilai ekspor akan terus meningkat," tutupnya.

Baca juga: Maudy Ayunda Ungkap Alasan Isu Literasi Digital Anak Muda Perlu Didorong di Forum G20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com