JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator Penanganan PPKM Wilayah Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan Luhut menjelaskan, kondisi pandemi yang disebabkan oleh varian Omicron di Indonesia terlihat terus membaik.
Kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I 2022 disebutkan tumbuh 5,01 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Luhut, didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meski dihadapkan pada tekanan varian Omicron.
"Hal itu terjadi berkat langkah-langkah pengendalian yang dilakukan secara efektif sehingga juga tetap menjaga kinerja perekonomian Indonesia hingga hari ini. Angka ini relatif baik dibandingkan dengan negara-negara dunia," ucap Luhut dalam keterangan pers virtual, Senin (9/5/2022).
Baca juga: BPS: Mesin Pertumbuhan Ekonomi RI Sudah Balik ke Level Pra-pandemi Covid-19
Selain itu, Luhut mengklaim bahwa langkah efektif yang diambil oleh pemerintah dalam penanganan pandemi ini juga memberikan dampak penurunan terhadap tingkat pengangguran.
Pada periode Februari 2021, semula posisi angka pengangguran berada di 6,26 persen, kini menurun hingga posisi 5,83 persen pada Februari 2022.
"Hal ini membawa dampak yang positif bagi pemulihan ekonomi di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Utang RI Tembus Rp 7.000 Triliun, Apa Siasat Sri Mulyani agar Tak Bangkrut seperti Sri Lanka?
Luhut pun memastikan tidak ada lagi daerah yang ia tangani kini berstatus Level 4. Namun begitu, masih terdapat satu wilayah Jawa Bali masih menyandang status PPKM Level 3.
Hal tersebut karena Pamekasan masih minim pencapaian vaksinasi yang ditargetkan oleh pemerintah.
Baca juga: Airlangga: PPKM Diperpanjang hingga 9 Mei, 39 Wilayah Luar Jawa-Bali Level 3
"Pada kesempatan hari ini, saya juga menyampaikan bahwa berdasarkan level asesmen yang dilakukan oleh Pemerintah hingga 7 Mei 2022, tidak ada Kabupaten/Kota yang berada di Level 4. Hanya Kabupaten Pamekasan yang masih berada di Level 3 akibat Level vaksinasi yang tidak memadai," katanya.
Luhut menambahkan, sepanjang Lebaran, pandemi Covid-19 tetap terkendali. Bila dilihat secara nasional, selama 25 hari berturut-turut kasus harian berada di bawah 1.000.
Kemudian, untuk rawat inap lanjut Luhut, secara nasional juga diklaim terus menurun hingga 97 persen.
Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit hanya mencapai 2 persen dari keseluruhan kasur (bed) yang tersedia. Selain itu kasus kematian, pemerintah pun mengklaim terjadi penurunan hingga 98 persen yang disebabkan oleh varian Omicron dan positivity rate berada di bawah 0,7 persen.
"Berdasarkan data-data di atas kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di tengah momen libur Idul Fitri hingga saat ini masih terkendali," ucapnya.
Mantan Menko Polhukam ini bilang, secara khusus untuk wilayah Jawa dan Bali, perkembangan pandemi juga terus menunjukan tren penurunan yang sangat signifikan dalam semua aspek. Seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit hingga tingkat kematian di hampir seluruh provinsi Jawa dan Bali.
"Seluruh Provinsi di Jawa Bali hingga hari ini mengalami penurunan kasus mencapai 99 persen dibandingkan puncak kasus Omicron beberapa waktu yang lalu. Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, langkah-langkah relaksasi PPKM akan terus dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.