Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2022, 18:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan omzet industri transportasi meningkat pesat selama mudik Lebaran 2022.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, peningkatan omzet ini dikarenakan tingginya animo masyarakat untuk mudik tahun ini.

Seperti diketahui, tahun ini adalah pertama kalinya pemerintah memperbolehkan mudik setelah dua tahun sebelumnya dilarang karena pandemi Covid-19.

"Sektor usaha transportasi baik darat, laut dan udara akan produktif selama musim liburan Idul Fitri tahun ini dan meraup kenaikan omzet hampir 150 persen," ujar Sarman saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Selama Mudik Lebaran 2022, Total Uang Kartal Beredar Sekira Rp 250 Triliun

Berdasarkan survei Balitbang Kementerian Perhubungan, diperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 85,5 juta orang di mana 47 persennya menggunakan kendaraan jalur darat baik pribadi maupun umum.

Melonjaknya pergerakan masyarakat ini tentu akan berdampak pada industri transportasi terutama di darat seperti kereta api, bus, travel, hingga rental mobil.

Tak hanya itu, sektor kuliner, pakaian, penginapan, destinasi wisata dan sebagainya turut mendapat cipratan kenaikan omzet selama penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini.

Oleh karenanya, mudik Lebaran dari tahun ke tahun merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Data BPS: Sektor Pertanian Serap Lapangan Kerja Tertinggi di Tahun 2022

Pasalnya, di periode ini menjadi puncak perputaran uang terbesar dan merata di Indonesia karena akan terjadi aktivitas ekonomi yang sangat deras dari kota ke daerah tujuan mudik.

"Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang di kisaran Rp 28-42 triliun selama libur Idul Fitri ini," kata Sarman.

Kendati demikian, dia berharap pelayanan transportasi umum selama perhelatan mudik berlangsung selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini agar setelah periode mudik Lebaran selesai, tidak terjadi lagi kasus lonjakan Covid-19 yang nantinya akan berdampak pada perekonomian.

"Kementerian terkait agar dapat melakukan pengawasan terhadap perusahaan operator angkutan darat, laut, dan udara agar protokol Kesehatan dapat diterapkan selama mudik," tuturnya.

Baca juga: Hampir 1,3 Juta Kendaraan Arus Balik Lebaran Kembali ke Jabotabek

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com