Upaya Lazada Ciptakan Lingkungan Kerja yang Dukung Pengembangan Karyawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform belanja online Lazada terus mengembangkan potensi generasi muda yang ada di Indonesia. Caranya, dengan menngadaptasi teknologi dan inovasi untuk mendorong pemberdayaan karyawan dan pertumbuhan perusahaan Lazada.

Chief People Officer Lazada Indonesia Evelyn Yonathan mengatakan, Lazada menyadari bagaimana lingkungan kerja yang mendukung pengembangan diri karyawan menjadi pilihan utama bagi generasi muda saat ini. Terlebih dengan kondisi industri e-ommerce yang sangat dinamis.

"Meski demikian, Studi Lazada 2021 yang bertajuk “Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia” mengungkapkan, masih banyak talenta Indonesia yang belum siap untuk beradaptasi mengikuti pertumbuhan ekonomi digital yang demikian pesatnya," kata dia dalam siaran pers, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Dukung Perdagangan Digital Berkelanjutan, Ini yang Dilakukan Lazada

Untuk itu ia menyebut, Lazada terus mengembangkan inisiatif pemberdayaan generasi muda di Lazada melalui Lazada Forward Youth (FOYO). Di dalamnya terdapat berbagai program termasuk program magang LazPrentice, serta program pelatihan karyawan juga masuk ke dalam inisiatif FOYO di Lazada.

“Kami juga memiliki Lazada Forward Scholarship, di sana selain memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa terpilih serta karyawan potensial terpilih di unit bisnis logistik, Lazada Logistics, Lazada memberikan kesempatan magang di Lazada serta sesi pendampingan langsung dari para profesional di Lazada bagi mahasiswa terpilih tersebut," terang dia.

Baca juga: Nilai Transaksi E-commerce RI Tembus Rp 30,8 Triliun Per Februari 2022

Evelyn mengatakan, Lazada Forward Scholarship menjadi manifestasi Lazada untuk mendorong mahasiswa Indonesia berkarir secara tangguh, cerdas, dan kompeten di industri mana pun.

Selain itu, Lazada juga berpartisipasi aktif dalam program magang Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Saat ini, terdapat 113 mahasiswa yang terpilih dari 33.000 pendaftar Kampus Merdeka jilid 2 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Sekarang mereka tengah menjalani masa magang di Lazada dan bekerja secara dekat dengan para profesional di Lazada.

Baca juga: Gojek, Grab, Shopee, Lazada, Mana yang Paling Banyak Digunakan di Asia Tenggara?

Dari sisi perusahaan, Lazada terus mengembangkan teknologi dan inovasi untuk mengembangkan kinerja karyawan. Untuk itu, Lazada memiliki berbagai perangkat untuk layanan mandiri karyawan (Employee Self- Service Tools) serta perangkat lunak (software) yang terintegrasi agar setiap karyawan dapat terus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mudah dan cepat, tetapi tetap dengan jaminan keamanan data.

Tercatat, platform kolaborasi milik Lazada yang menggunakan teknologi Alibaba, termasuk di antaranya aplikasi iDingTalk untuk komunikasi, AliWork untuk kolaborasi, AliMail untuk email, dan serta Alilang untuk platform software TI terintegrasi.

Semua itu diciptakan untuk memudahkan setiap karyawan Lazada berkolaborasi baik dalam pengaturan online maupun hybrid.

Tak sampai di sana, berbagai operasional terkait human resources di Lazada juga dilakukan dengan sistem otomatisasi yang memungkinkan karyawan bisa mendapatkan solusi secara cepat.

“Semua solusi digital ini dihadirkan Lazada dengan pendekatan yang berfokus pada pengembangan kapasitas dan kapabilitas karyawan, menjadikan setiap karyawan Lazada adalah bagian dari smart teams. Hal ini juga sesuai dengan salah satu nilai Lazada yang menjadikan karyawan sebagai salah satu prioritas,” tutup Evelyn.