JAKARTA, KOMPAS.com - Artificial intelligence (AI) diyakini dapat membuat kerja-kerja pemasaran menjadi lebih efisien. Teknologi ini tidak hanya mengerjakan satu pekerjaan, tetapi dapat menyelesaikan perkerjaan marketing sejak hulu hingga hilir.
GTM Strategy & Ops. Manager Biginsight Salma Tarizka Noor mengatakan, Biginsight mampu meningkatkan rasio konversi melalui sebuah solusi pemasaran CRM. Berdasarkan keterangannya, penggunaan AI melalui Biginsight mampu memberikan solusi pada banyak kegiatan pemasaran terutama dalam pengelolaan data.
"Penggunaan AI melalui Bigin, mampu memberikan analisis data, melacak dan mengumpulkan customer journey mulai dari tahap akuisisi hingga proses pembelian. Di dalamnya termasuk juga mengetahui lewat kanal apa customer masuk," kata Salma dalam konferensi pers, Kamis (12/5/2022).
Selain itu sebut dia, penggunaan AI juga dapat membuat segmentasi pelanggan. Maksudnya, teknologi ini mampu membuat pengelompokan berdasarkan aktivitas pelanggan dalam sebuah platform. Termasuk di dalamnya, melakukan pengkategorian pelanggan yang membutuhkan dorongan atau pelanggan dengan rasio konversi yang tinggi.
Tidak hanya sampai di sana, penggunaan AI juga memungkinkan sebuah platform untuk melakukan pemasaran secara personal. Artinya, setiap orang memiliki kemungkinan mendapatkan promo pemasaran yang berbeda tergantung pada karakteristik yang ditampilkan saat mengakses sebuah platform.
"Hal ini termasuk juga pada akhirnya, memberikan promo pop up melalui platform atau kanal lain sesuai dengan daftar pencarian, atau aktivitas pencarian calon konsumen di platform. Dengan begitu, ini memangkas proses development konten, karena semuanya dapat dilakukan menggunakan AI," urai dia.
Selain itu, AI juga dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan pelaporan otomatis. Maksudnya, AI memungkinkan laporan perilaku pelanggan dibuat secara langsung menggunakan data real time.
Lebih banyak lagi, penggunaan AI juga memungkinkan seorang marketer tahu, berapa banyak pendapatan yang didapatkan dari sebuah kenal iklan.
"Kalau marketer tahu, revenue dia dari sebuah source berapa, misalnya dari Instagram atau Goolge Ads, mereka bisa tahu akan lebih banyak memasukkan iklan lewat mana," kata dia.
Lainnya, AI juga memungkinkan marketer tahun waktu-waktu ketika konsumen tidak melakukan pembelian. Hal ini penting untuk jadi acuan dalam perusahaan menggelontorkan promo pada waktu itu. Dengan demikian, muncul daya tarik bagi pembeli untuk melakukan pembelian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.