JAKARTA, KOMPAS.com - India resmi melarang ekspor gandum ke luar negeri. Larangan ekspor terjadi karena gelombang panas yang menyebabkan produksi terbatas dan tingginya harga gandum di dalam negeri.
Sementara itu, Indonesia adalah salah satu pengimpor gandum dari India. Asal tahu saja, pasokan gandum dunia terbatas sejak Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari lalu. Ukraina adalah salah satu negara dengan pangsa ekspor gandum terbesar.
Lantas, bagaimana nasib Indonesia?
Baca juga: India Larang Ekspor Gandum, Ekonom : Bisa Bikin Harga Daging dan Telur Naik
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, impor gandum dari India memang sudah menurun dalam setahun terakhir. Berdasarkan catatannya, penurunan impor tersebut sudah turun drastis.
"Impor gandum Indonesia dari India pada April 2022 turun dibandingkan April 2021. Jadi secara tahunan menurun," kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
BPS melaporkan, volume impor pada bulan April 2021 berkisar 55.660 ton dengan nilai mencapai 15,34 juta dollar AS. Realisasinya menurun drastis dibanding pada bulan April 2022, dengan volume sebesar 2.000 ton dan nilainya 0,78 juta dollar AS.
"Data tahun 2021, selama 2021 (impor gandum dari India) sebesar 318.470 ton atau 197 juta dollar AS," sebut dia.
Baca juga: Setelah RI Larang Ekspor CPO, Giliran India Kini Larang Ekspor Gandum
Asal tahu saja, harga gandum di India sudah melonjak tajam lantaran perdagangannya tidak diatur. Di beberapa pasar spot, harganya mencapai 25.000 rupee atau 320 dollar AS per ton, jauh di atas harga dukungan minimum pemerintah sebesar 20.150 rupee.
Naiknya biaya bahan bakar, tenaga kerja, transportasi, dan pengemasan juga mendorong kenaikan harga tepung terigu di India.
Tercatat, India memang memanfaatkan reli harga gandum global setelah Rusia menginvasi Ukraina. Sejak saat itu, India mengekspor 7 juta ton gandum hingga kuartal I 2022. Nilainya naik 250 persen dari tahun sebelumnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.