MUMBAI, KOMPAS.com - India resmi melarang ekspor gandum ke luar negeri. Larangan ekspor terjadi karena terjadi gelombang panas menyengat sehingga membatasi produksi dan sudah tingginya harga gandum di dalam negeri.
Kendati begitu, larangan ini hanya sementara dan dapat direvisi. Pemerintah pun masih mengizinkan ekspor yang dilengkapi dengan dengan letter of credit (L/C) yang sudah diterbitkan, dan ke negara yang meminta pasokan gandum untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan.
Pejabat setempat mengatakan, ekspor gandum yang tidak diatur telah menyebabkan kenaikan harga lokal, meskipun tidak ada penurunan dramatis pada produksi gandum dalam negeri.
Baca juga: Asosiasi Petani Kirim Surat ke Jokowi, Minta Larangan Ekspor CPO Dicabut
"Kami tidak ingin perdagangan gandum terjadi dengan cara yang tidak diatur atau terjadi penimbunan," kata sekretaris perdagangan BVR Subrahmanyam, dikutip dari CNN, Senin (16/5/2022).
Asal tahu saja, larangan ini terjadi saat Ukraina, pengekspor besar gandum dunia, menjadi target invasi Rusia sejak 24 Februari 2022. Sebelum pelarangan, India sejatinya telah menargetkan rekor pengiriman mencapai 10 juta ton tahun ini.
Meskipun bukan salah satu pengekspor gandum utama dunia, larangan India dapat mendorong harga gandum dunia memuncak, saat pasokan sudah sangat ketat.
Harga gandum India sendiri telah naik ke rekor tertinggi. Di beberapa pasar spot, harganya mencapai 25.000 rupee atau 320 dollar AS per ton, jauh di atas harga dukungan minimum pemerintah sebesar 20.150 rupee.
Naiknya biaya bahan bakar, tenaga kerja, transportasi, dan pengemasan juga mendorong harga tepung terigu di India.
"Bukan gandum saja. Kenaikan harga secara keseluruhan menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi dan itulah mengapa pemerintah harus melarang ekspor gandum," kata pejabat senior pemerintah lainnya.
Baca juga: Setelah RI Larang Ekspor CPO, Giliran India Kini Larang Ekspor Gandum
Pada bulan Februari, pemerintah memproyeksi produksi gandum mencapai 111,32 juta ton, menjadi rekor panen keenam tertinggi secara berturut-turut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.