Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden WEF, Pemerintah RI Bahas Pencabutan Larangan Ekspor CPO hingga IKN

Kompas.com - 24/05/2022, 06:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam perhelatan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss, Pemerintah Indonesia menyampaikan beberapa fokus perhatian terkait pengembangan sektor manufaktur di Tanah Air, antara lain pencabutan larangan ekspor minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) serta pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, WEF mendukung Indonesia dalam pencabutan larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng. Dukungan tersebut disampaikan Presiden WEF Børge Brende, ketika bertemu dengan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan dirinya di Davos, Swiss.

"Presiden WEF menyampaikan pendapatnya mengenai pentingnya ketahanan pangan dan pendapatnya mengenai proteksi terhadap bahan baku pangan," ujar Agus dalam keterangan pers tertulis, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Luhut Turun Tangan Bantu Pendistribusian Minyak Goreng

Selanjutnya, pertemuan juga membahas upaya pencapaian target pengurangan emisi karbon yang dilakukan Indonesia.

"Presiden WEF menyampaikan bahwa potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan renewable energy perlu didorong lebih kuat, meskipun memang diperlukan anggaran besar untuk melakukan substitusi dari energi fosil ke EBT," sambung dia.

Pertemuan tersebut juga tak ketinggalan membahas rencana Pemerintah Indonesia mengembangkan Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara. Mengenai hal itu, kata Agus Gumiwang, WEF juga mendukung sebagai upaya pemerataan ekonomi.

WEF menurut menteri politikus Golkar ini, juga menilai bahwa Indonesia sangat berhasil menurunkan gini rasio yang merupakan indikator tingkat ketimpangan dalam masyarakat.

Di sisi lain, upaya pemulihan ekonomi global berkaitan dengan Global Risk Report 2022 WEF yang melaporkan, sekitar 84,2 persen responden merasa khawatir dengan arah masa depan dunia.

Dalam Presidensi G20, Indonesia berupaya memastikan peran penting G20 dalam mengatasi kecemasan tersebut dengan menjadi katalis untuk pemulihan ekonomi global yang inklusif. Hal ini dapat ditempuh melalui kolaborasi membangun daya saing sektor industri manufaktur yang berkelanjutan.

Terutama pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan penerapan teknologi industri 4.0 serta kerja sama di sektor-sektor industri yang potensial seperti industri kemasan makanan, kemudian untuk komponen dan aksesoris kendaraan, farmasi dan obat-obatan, dan industri elektronika di ASEAN.

Baca juga: Jokowi Minta Luhut Bantu Urus Minyak Goreng, Ini Kata Kemendag

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com