Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Luhut Atasi Permasalahan Minyak Goreng di RI dalam 2 Minggu?

Kompas.com - 24/05/2022, 20:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR  RI Nusron Wahid meyakini Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bisa menyelesaikan masalah langka dan mahalnya minyak goreng sesuai penugasan dari Presiden Joko Widodo.

Menurut Nusron, keyakinan ini berkaca pada tugas-tugas sebelumnya yang berhasil dikerjakan dengan baik oleh Luhut.

"Hampir semua penugasan yang diberikan Presiden kepada Menko Marves Luhut Panjaitan, done dan delivered," kata Nusron, dalam keterangannya, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Penunjukan Luhut untuk Bantu Masalah Distribusi Minyak Goreng Dinilai Tak Tepat

Nusron menilai langkah Presiden Jokowi menugaskan Luhut mengatasi persoalan minyak goreng merupakan langkah yang tepat.

Dia pun yakin dalam waktu dekat, harga minyak goreng kembali stabil. Anggota legislator dari Partai Golkar ini memprediksi untuk minyak goreng curah kembali ke angka Rp 14.000 per liter, sementara minyak goreng kemasan Rp 16.000 per liter.

"Saya yakin Pak Luhut bisa mengatasi itu. Dengan jam terbang, pengalaman dan jejaring yang dimiliki," kata Nusron.

Bahkan, Nusron meyakini Luhut tak hanya memecahkan masalah soal kelangkaan dan harga minyak goreng yang tinggi. Lebih dari itu, Luhut dengan kapabilitasnya diyakini bisa membuat kebijakan yang bersifat win-win solution untuk semua pihak, baik bagi konsumen, petani sawit, dan perusahaan produsen minyak goreng.

Sebab, carut marut masalah minyak goreng yang saat ini terjadi tak hanya merugikan konsumen semata.

Kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan bahan turunannya yang sempat dilakukan kemarin telah membuat petani merugi karena banyak sawit petani yang ditolak oleh pabrik kelapa sawit.

Baca juga: Jokowi Minta Luhut Bantu Urus Minyak Goreng, Ini Kata Kemendag

"Kita berharap banyak kepada Pak Luhut dengan pengalaman dan ketegasannya, akan ada equilibirium baru dalam tata kelola dan niaga sawit dan minyak goreng. Petani sejahtera, pengusaha untung yang wajar dan konsumen tidak diberatkan dengan harga yang tinggi," ucap dia.

Nusron pun mengingatkan, Indonesia adalah negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Oleh karena itu, tak seharusnya bangsa ini dibuat pusing dengan masalah minyak goreng.

"Saya yakin bisa. Tinggal kita minta waktu ke Pak Luhut. Kalau bisa kurang dari dua pekan sudah stabil," katanya.

Nusron juga berbicara soal sosok Luhut yang lagi-lagi dipercaya Presiden untuk mengurus segala hal, termasuk permasalahan minyak goreng ini. Ia menilai, hal itu bukan lah suatu permasalahan besar.

"Siapapun yang ditugasi pemerintah untuk mengurus minyak kita harus hormati. Jangan lihat siapa orang yang menjalankannya dan mendapat tugas dari Bapak Presiden. Lihat hasil dan kinerjanya. Itu yang penting, " ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo memperkirakan, harga minyak goreng curah di pasaran bakal berada di angka sekitar Rp 14.000 per liter dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan.

Dalam temuannya, saat ini harga minyak goreng masih berada di angka Rp 14.500.

"Tadi saya cek di Pasar Muntilan, saya mampir di Pasar Muntilan tadi, cek harga (minyak) berapa per liter, Rp 14.500. Saya besok mau ngecek lagi di pasar-pasar yang lain," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional V Projo, dikutip dari akun YouTube Palti West, Sabtu (21/5/2022).

"Ini dalam seminggu dua minggu insya Allah yang namanya minyak goreng curah akan berada di angka Rp 14.000," imbuh Jokowi.

Baca juga: Luhut Turun Tangan Bantu Pendistribusian Minyak Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com