Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Baru KRL: Penumpang dari Bekasi dan Cikarang Paling Diuntungkan

Kompas.com - 02/06/2022, 10:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

 

Penumpang asal Bogor dan Depok yang sebelumnya bisa duduk manis menunggu kereta melaju ke arah Stasiun Sudirman maupun Tanah Abang, kini harus melakukan transit di Stasiun Manggarai.

Sementara penumpang asal Bogor dan Depok yang mengarah ke Jakarta Kota juga kini lebih diuntungkan, ini kareta kini lebih banyak jumlah perjalanan KRL dari Bogor menuju ke Jakarta Kota.

Sebagaimana diketahui, mulai 28 Mei, Perjalanan KRL lintas Bogor hanya melayani relasi Bogor/Depok/Nambo - Jakarta Kota pp via Stasiun Manggarai.

Baca juga: Berapa Gaji Polisi Lulusan Akpol Berpangkat Ipda?

Sementara itu pola operasi loop line dilayani KRL lintas Cikarang/Bekasi dengan 2 skema yaitu full racket Cikarang/Bekasi pp via Manggarai atau Pasar Senen dan half racket Cikarang/Bekasi – Kampung Bandan/Angke pp via Manggarai.

Sedangkan untuk KRL lintas Rangkasbitung dan lintas Tangerang, perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta, serta KA Jarak Jauh tidak terjadi perubahan.

Perjalanan KA lintas Bogor/Depok/Nambo akan dilayani di lantai 2 Stasiun Manggarai peron 10-13, lintas loop line yaitu Cikarang/Bekasi dilayani di lantai dasar peron 6 dan 7, dan perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta dilayani di lantai dasar peron 8 dan 9.

Pengguna KRL dari Bekasi/Cikarang ke arah Jakarta Kota yang sebelumnya menggunakan satu perjalanan, sekarang harus melakukan transit di stasiun Manggarai. Begitu pula pengguna KRL Bogor/Depok/Nambo ke arah Sudirman, Tanah Abang, Duri juga harus melakukan transit di stasiun Manggarai.

Dengan adanya perubahan ini, transit pengguna KRL di Stasiun Manggarai akan lebih aman karena sudah tidak perlu lagi menyeberang antar rel, tetapi naik dan turun lantai menggunakan tangga, escalator, dan lift yang telah disediakan.

Baca juga: Intip Gaji Polisi Pangkat Bintara, dari Bripda hingga Aiptu

Selain itu, kecepatan perjalanan KRL juga meningkat dari 70 km/jam menjadi 90 km/jam pada lintas Manggarai - Jakarta Kota dan menjadi 95 km/jam pada lintas Cikarang/Bekasi – Jatinegara.

Menurut pemerintah dan PT KAI, pola transit di Stasiun Manggarai dan rute KRL Jabodetabek memang perlu diubah. Hal ini seiring dengan rencana pembangunan Stasiun Manggarai ke depan.

Stasiun Manggarai yang akan dijadikan stasiun sentral ini kemudian dibangun menjadi 18 peron. Dengan banyaknya jumlah peron tersebut membuat pola transit di Stasiun Manggarai tidak memungkinkan jika tetap menggunakan cara manual, yaitu menyebrangi rel.

Pasalnya, dapat menghambat laju kereta yang melintas dan mengancam keselamatan penumpang. Oleh karenanya, pola transit di stasiun ini diubah menjadi pola vertikal di mana penumpang KRL bila ingin transit hanya perlu naik atau turun peron saja.

Untuk memudahkan mobilitas saat transit penumpang, telah disiapkan sejumlah tangga, eskalator, dan lift karena stasiun akan dibangun menjadi tiga lantai.

Baca juga: Lengkap Tabel Gaji PNS Golongan I sampai IV, Plus Semua Tunjangannya

Sebagai informasi, Stasiun Manggarai selama ini dikenal sebagai stasiun tersibuk di Indonesia karena melayani sekitar 1.054 perjalanan.

Stasiun yang memiliki luas area 2,47 hektare ini diresmikan pada 1 Mei 1918. Sejak saat itu jumlah penumpang di stasiun Manggarai terus bertambah sehingga pemerintah melihat urgensi perubahan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral.

Hal ini terlihat dari jumlah rel di Stasiun Manggarai yang mulanya hanya 9 buah, kini bertambah menjadi 13 buah di mana salah satunya merupakan lintasan layang.

Pasca Switch Over (SO), Jalur 1 dan Jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani Kereta Api Jarak Jauh, dan Jalur 3 akan dinonaktifkan.

Sementara, untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di Jalur 6 dan Jalur 7 Stasiun Manggarai. Lintas Bogor Line akan dilayani di Jalur 10, Jalur 11, Jalur 12, dan Jalur 13.

Baca juga: Rincian Gaji TNI AL Plus Tunjangan, dari Tamtama hingga Laksamana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com