Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman Inflasi, Bank Sentral AS Diproyeksi Bakal Kembai Naikkan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 13/06/2022, 06:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, diproyeksi kembali menaikkan suku bunga acuannya berikutnya, yang akan jatuh pada Rabu (15/6/2022).

Sebagai informasi, dalam beberapa pertemuan terakhir The Fed memutuskan untuk mengkerek suku bunga acuannya secara agresif, sebagai respons dari tingginya inflasi di Negeri Paman Sam.

Dalam pertemuan mendatang, pasar memproyeksikan, Gubernur The Fed Jerome Powell, bersama para petinggi lainnya akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps atau setara 0,5 persen.

Baca juga: Likuiditas Melimpah, Suku Bunga Kredit Belum Akan Naik Signifikan

Bahkan sejumlah analis memprediksi, The Fed akan lebih agresif terhadap kebijakan moneternya, dan menaikkan suku bunga acuan hingga 75 bps atau setara 0,75 persen.

Proyeksi itu dibuat sebagai respons dari indeks harga konsumen Amerika Serikat yang melesat 8,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei kemarin.

"The Fed perlu menunjukan jalan keluar. Dalam dua pertemua berikutnya, akan ada kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,5 persen," ujar Chief Equity Strategist Union Bank, Todd Lowenstein, dikutip dari CNN, Senin (13/6/2022).

Lowenstein menyadari, saat ini terdapat perdebatan terkait perlunya The Fed untuk menurunkan intensitas kenaikan suku bunga acuan atau bahkan menghentikan sementara pertemuan, guna melakukan pembahasan mengenai dampak kebijakan moneternya terhadap perekonomian secara luas.

Pasalnya, terdapat rentang waktu antara kenaikan suku bunga acuan dengan perlambatan konsumsi rumah tangga.

Akan tetapi, keputusan untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga acuan dinilai tidak dimungkinkan, sebab inflasi di AS terus melesat.

Dalam rangka mengantisipasi tren inflasi AS, Ekonom Barclays membuka kemungkinan, The Fed akan menaikan suku bunga acuannya sebesar 0,75 persen pada pertemuan mendatang.

"Ini merupakan suatu kemungkinan yang sangat mungkin terjadi," tulis Ekonom Barclays.

Baca juga: Inflasi RI Masih Terjaga, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com