Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Dibuka Turun, Rupiah Melemah

Kompas.com - 14/06/2022, 09:34 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/6/2022). Demikian juga dengan mata uang Garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Dilansir dari data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.991,69 atau turun 3,7 poin (0,05 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.995,44.

Sebanyak 150 saham melaju di zona hijau dan 260 saham di zona merah. Sedangkan 165 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Ditutup Turun 1,29 Persen, Rupiah Ikut Melemah

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk lower high dan lower low dengan indikator stochastic melebar setelah membentuk deadcross.

“Pola ini mengindikasikan potensi pelemahan. Pergerakan akan terbatas dikarenakan menanti kenaikan suku bunga The Fed di tengah pekan ini,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara bursa Asia juga bergerak di zona merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,81 persen, Shanghai Komposit 0,49 persen, Strait Times 1,04 persen, dan Nikkei 2,03 persen.

Demikian juga dengan Wall Street yang pada penutupan pagi ini jeblok, dengan penurunan S&P 500 sebesar 3,8 persen, Nasdaq Composite 4,4 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 2,7 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga masih lesu.

Dilansir dari data Bloomberg, pukul 09.07 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.762 per dollar AS, atau turun 80 poin (0,55 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.682 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penurunan nilai tukar rupiah terjadi karena pasar merespons rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan pekan ini untuk menekan inflasi yang melonjak 8,6 persen.

“Pelemahan nilai tukar rupiah masih dipengaruhi sentimen The Fed. Pasar berekspektasi The Fed akan lebih agresif mengetatkan kebijakan moneternya, termasuk menaikkan suku bunga acuannya. Harga aset-aset berisiko rontok karena pasar mengantisipasi hal tersebut,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.730 per dollar AS sampai dengan Rp 14.630 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Masih Akan Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com