Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Tol Becakayu Ambles, PUPR: Tidak Benar, Itu Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 14/06/2022, 13:06 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di WhatsApp Group (WAG) yang menggambarkan kondisi jalan layang diduga Tol Becakayu yang "ambles" sehingga tidak bisa dilewati mobil jenis tertentu, hanya bisa dilewati motor. 

Dalam video berdurasi 26 detik yang beredar, tergambar kondisi jalan layang hanya berjarak setinggi orang dewasa dengan jalan di bawahnya. Terlihat motor masih bisa melewati "underpass" tersebut. 

Sementara pria yang mem-video-kan berkata sebagai berikut," Turun ya ini dah proses ni, sementara ni, mobil Innova yang terbaru tidak bisa lewat tapi kalau Avanza masih bisa. Tadi udah dicoba Innova gak bisa masuk ya," ujar pengunggah video, tanpa menyebutkan lokasi kejadian. 

Lantaran tak ada keterangan lokasi, beredar kabar jika unggahan tersebut merupakan gambar kondisi Tol Becakayu yang ambles. 

Kompas.com mencoba mencari keterangan soal unggahan video tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar tidak jadi hoaks yang menyebar di masyarakat. 

Baca juga: Klarifikasi KCIC Terkait Berita China Tetap Untung meski Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 40 Tahun

Proyek KCIC, bukan PUPR

Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Budi Harimawan yang dihubungi langsung Kompas.com menyebut unggahan tentang jalan Tol Becakayu ambles yang beredar di media sosial tidak benar.

Ia mengatakan, video tersebut bukan jalan tol ambles, melainkan sedang dilakukan pemasangan grider box untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Dengan demikian, pengerjaan konstruksi tersebut milik KCIC dan bukan proyek Kementerian PUPR secara langsung.

"Bukan (ambles). Lokasi di Jembatan Antilope, Bekasi di atas adalah grider KCJB," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Dia menjelaskan, KCIC telah sepakat dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk menutup jembatan atau overpass tersebut dan diganti dengan lokasi baru yang sedang dibangun.

Adapun jembatan yang baru tersebut akan selesai dibangun pada Agustus mendatang.

"Selama proses pembangunan overpass yang baru, warga tetap minta (overpass lama) bisa difungsikan," jelasnya.

Baca juga: Tol Becakayu Tak Kunjung Selesai Sejak 1996, Luhut: Harus Segera Kita Tuntaskan

 

Tetap bisa dilalui kendaraan tertentu

Oleh karenanya, lalu lintas di Jembatan Antilope tersebut tetap berjalan seperti biasa. Dalam video yang beredar di media sosial pun sejumlah kendaraan tetap berlalu-lalang.

Namun ada pembatasan ketinggian kendaraan maksimal 1,7 meter. Artinya, hanya kendaraan roda dua yang bisa melewati jalan tersebut.

Tidak berpengaruh pada lalu lintas Tol Becakayu

Secara terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menegaskan, pemasangan grider KCJB tersebut tidak berdampak pada Tol Becakayu.

"Yang viral itu bukan jalan tol. Gak ada (dampak ke lalu lintas Tol Becakayu)," ujar Danang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial YouTube berjudul "Ruas tol Becakayu amblas, hindari dulu arah Kalimalang", terlihat bangunan seperti jalan tol yang turun hampir menyentuh jalanan di bawahnya.

Namun, di bawah bangunan tersebut kendaraan sepeda motor tetap berlalu-lalang dan terlihat warga serta beberapa petugas berseragam biru sedang melakukan pengecekkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com