Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wasi Bisnis Kelontong, Bermodal Smartphone Kini Omzetnya Lebih dari Rp 20 Juta

Kompas.com - 17/06/2022, 11:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di sebuah bilik berukuran sekitar 4 x 6 m, Wasiatiningsih (44) mengusap-usap layar smartphone-nya untuk memastikan semua pesanan hari itu tidak terlewat.

Ia telah membangun usaha warung kelontong ini sejak 15 tahun di kawasan Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

Jauh dari hirup pikuk jalan raya, warung kelontong Wasi menjadi pilihan utama warga sekitar untuk membeli kebutuhan dari mulai sembako sampai sabun cuci piring.

Bilik di depan rumahnya sengaja dijadikan tempat untuk menjajakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Barang-barang seperti beras, minyak goreng, sampai dengan sabun cuci dan sabun mandi ditata dengan rapi.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Omzet Jualan Online di Tokopedia

Selain kelontong, ia juga menjajakan berbagai masakan matang di pagi hari. Ia tidak memasak sendiri. Berbagai macam kudapan itu adalah titipan dari tetangga dan kerabatnya.

"Mulai jam 6 pagi itu semua titipan sudah datang, nanti saya foto dan posting di status Whatsapp, semua langsung pesan lewat sana," cerita dia kepada Kompas.com, Kamis (16/6/2022).

Warung kelontong ini ia kelola sendiri setiap harinya. Kadang, anaknya membantu kalau Wasi ada urusan lain. Tak harus kemana-mana, ia mengaku, setiap hari mengandalkan jejaring sosial media untuk pemasaran toko kelontongnya.

Ia bilang, gawai, sambungan internet, dan media sosial sangat membantu warung kelontongnya membagikan informasi kepada pelanggannya. Ia cerita, sebagian besar pemesanan di warungnya juga telah didominasi dari pemesanan dari Whatsapp.

Wasi menjelaskan, bisnis warung kelontongnya terus mengalami kemajuan semenjak 2 tahun lalu. Pasalnya, ia mulai berani mengembangkan bisnisnya dengan mengambil pembiayaan untuk tambahan modal warung kelontongnya.

"Awalnya saya hanya ambil sebanyak Rp 3 juta, tetapi terus naik boleh mengambil pinjaman lebih lagi. Terakhir saya pinjam Rp 9 juta untuk menambah modal di warung," terang dia.

Wasi bertekad mengembangkan bisnis warung kelontongnya untuk dapat menabung guna keperluan sekolah anaknya. Dengan menjalankan warung kelontong ini dia juga dapat membantu mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Selain itu, di dalam hatinya ada cita-cita untuk membangun warung kelontong yang lebih besar di pinggir jalan raya.

Untuk mewujudkan mimpinya, Wasi kemudian mencari tahu tentang pembiayaan dari BTPN Syariah. Berawal dari ajakan temannya untuk mengakses pembiayaan, sampai saat ini Wasi telah menjadi Mitra Tepat dari BTPN Syariah.

Dengan menjadi Mitra Tepat BTPN Syariah, Wasi kemudian mulai menggunakan aplikasi Warung Tepat milik BTPN Syariah untuk membantu operasional warungnya.

Wasi menceritakan, aplikasi Warung Tepat milik BTPN Syariah terhubung dengan start up belanja Dagangan. Dengan aplikasi tersebut, ia dapat memesan barang untuk stok di warung kelontongnya dengan ujung jari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com