Guna melengkapi kebijakan moneter, Abe juga melakukan reformasi pada kebijakan fiskal. Abe memutuskan untuk memberikan stimulus kepada perekonomian, dengan cara meningkatkan anggaran belanja pemerintah.
Ratusan miliar dollar AS telah dihabiskan sejak 2013, terutama untuk modernisasi infrastruktur di seluruh negeri, beberapa di antaranya untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Pada akhirnya, pengeluaran tersebut meningkatkan pendapatan dan investasi untuk bisnis, merangsang pasar keuangan dan real estate untuk membantu mendukung pertumbuhan negara selama beberapa tahun.
Kedua poin di atas tak bisa bekerja tanpa poin ketiga Abenomics yakni reformasi struktural. Ini dilakukan guna menarik investasi sektor swasta.
Sasaran utamanya adalah pasar tenaga kerja Jepang, yang dicirikan oleh model pasca-perang di mana para pekerja bisa mendapat pekerjaan seumur hidup dan keuntungan ekstensif dalam pekerjaan, di salah satu perusahaan besar negara.