Rangkaian kebijakan tersebut berhasil mendongkrak perekonomian Jepang. PDB meningkat, tingkat pengangguran menurun, dan nilai realisasi investasi terus tumbuh.
Akan tetapi ekonomi Jepang masih saja beberapa kali tergelincir. PDB Jepang sempat mengalami kontraksi pada 2014-2015 sebelum pulih, dan jatuh ke jurang resesi lagi pada 2020 bahkan sebelum virus Corona melanda.
Dengan banyaknya lansia yang lebih cenderung menabung daripada menghabiskan, tingkat konsumsi di Jepang tetap rendah. Ini kemudian berdampak terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi Jepang.
Kemudian dengan virus Corona yang menyebabkan lumpuhnya perekonomian dan memaksa penundaan Olimpiade serta penurunan jumlah turis, pemerintah mengeluarkan stimulus baru yang lebih besar.
Akan tetapi potensi pertumbuhan ekonomi Jepang menurun karena "pemerintah tidak memiliki visi pemulihan yang jelas dan inisiatif digital," kata Sayuri Shirai profesor di Fakultas Manajemen Kebijakan Universitas Keio dan mantan anggota dewan kebijakan Bank of Japan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.