Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pertamina Tidak Jual Pertamax Seharga BBM Kompetitornya

Kompas.com - 09/07/2022, 16:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menjual sejumlah produk bahan bakar minyak atau BBM-nya di bawah harga keekonomian, di tengah lonjakan harga minyak dan gas (migas) dunia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, salah satu jenis BBM yang dijual di bawah harga keekonomiannya ialah Pertamax.

Tercatat saat ini perusahaan migas pelat merah itu menjual Pertamax yang merupakan bensin dengan nomor oktan atau RON 92 pada kisaran harga Rp 12.500 per liter.

Harga yang dipatok tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan harga keekonomian bensin RON 92 yang saat ini disebut Nicke berada pada kisaran Rp 17.950 per liter.

Baca juga: Dirut Pertamina Beberkan Harga Asli Pertamax, Pertalite, Solar, hingga Elpiji Jika Tak Disubsidi

Harga Pertamax di SPBU Pertamina vs di SPBU lain

Bukan hanya di bawah harga keekonomian, harga Pertamax juga lebih rendah dibanding harga bensin sejenis yang dijual badan usaha penyalur BBM lain.

Berdasarkan catatan Kompas.com, per 7 Juli 2022, Vivo menjadi badan usaha yang mematok harga bensin RON 92 paling dekat dengan Pertamax, yakni sebesar Rp 15.900 per liter.

Sementara itu, BP dan Shell menjual bensin RON 92 dengan harga masing-masing sebesar Rp 17.990 per liter dan Rp 18.500 per liter.

"Kita masih menahan dengan harga Rp 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara," ujar Nicke, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (9/7/2022).

Baca juga: Update Harga BBM Terbaru Juni 2022, Pertamina Lebih Murah Dibanding Shell dan BP-AKR

Harga Pertalite, Solar, dan elpiji juga di bawah keekonomian

Bukan hanya Pertamax, Pertamina juga menjual BBM penugasan, yakni Pertalite dan Solar, serta elpiji penugasan di bawah harga keekonomian saat ini.

Untuk Pertalite, Nicke mengatakan, harga pasar saat ini adalah sebesar Rp 17.200 per liter, namun harga jual Pertamina masih tetap Rp 7.650 per liter.

Dengan demikian, setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, pemerintah mensubsidi Rp 9.550 per liternya.

Sementara itu, per Juli 2022, harga keekonomian untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30) sebesar Rp 18.150 per liter, namun Pertamina masih menjual jenis BBM tersebut dengan harga Rp 5.150 per liter.

"Jadi untuk setiap liter Solar, pemerintah membayar subsidi Rp 13.000," kata Nicke.

Baca juga: Jokowi Tanya soal Harga BBM: Kalau Naik, Setuju?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com