Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden dan PM Mundur, Sri Lanka Harus Hadapi Krisis Ekonomi dan Transisi Kekuasaan

Kompas.com - 11/07/2022, 11:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

Sementara itu, parlemen akan memilih presiden baru dalam waktu 30 hari dari salah satu anggotanya yang akan menjabat selama dua tahun sisa masa jabatan pemerintahan saat ini.

Pada Minggu (10/7/2022), Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat menyatakan melalui Twitter, bahwa Rajapaksa telah kehilangan kepercayaan rakyatnya.

Komite itu menilai saat ini semua pihak harus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk mendorong pemerintahan baru menghormati aspirasi demokrasi dan ekonomi, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia yang layak diterima oleh rakyat Sri Lanka.

"Militer dan polisi harus menahan diri dan menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah, dalam krisis ini," kata Komite tersebut.

Sebelumnya, Wickremesinghe mengatakan melakukan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) adalah jalan satu-satunya agar negara ini bisa kembali pulih. Tapi baru-baru ini, ia mengungkapkan, bahwa negosiasi dengan IMF rumit karena Sri Lanka telah menjadi negara bangkrut.

Baca juga: Krisis Ekonomi, Sri Lanka Tutup Satu-satunya Kilang Minyak di Negaranya

Pada April 2022, Sri Lanka mengalami gagal bayar dan menangguhkan pembayaran pinjaman luar negeri karena kekurangan mata uang asing. Total utang luar negerinya mencapai 51 miliar dollar AS, yang harus dibayar kembali 28 miliar dollar AS pada akhir 2027.

Dalam pembentukan pemerintahan baru, Wickremesinghe menyarankan untuk memiliki pemerintahan dengan melibatkan semua partai. Ia juga menyatakan, meski telah menyatakan mengundurkan diri, namun ia akan benar-benar meninggalkan pemerintahan sampai pemerintahan baru terbentuk.

“Hari ini di negara ini, kami mengalami krisis bahan bakar, kekurangan pangan, kami memiliki kepala Program Pangan Dunia datang ke sini dan kami memiliki beberapa hal untuk didiskusikan dengan IMF,” kata Wickremesinghe.

“Oleh karena itu, jika pemerintahan ini pergi, maka harus ada pemerintahan lain," tambahnya.

Baca juga: Ini Cara agar Sri Lanka Bisa Kembali Bangkit dari Kebangkrutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com