Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Apple Pangkas Rencana Belanja dan Perekrutan, Wall Street Rontok

Kompas.com - 19/07/2022, 08:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WALL STREET berakhir rontok, Senin (18/7/2022) waktu setempat, setelah sempat mencatatkan reli pada awal perdagangan. Kabar bahwa Apple memangkas rencana belanja dan mengurangi perekrutan menjadi pembalik arah laju perdagangan di bursa saham tersebut.

Perdagangan di Wall Street dibuka menguat pada Senin. Kinerja solid Goldman Sach menjadi pemicu pertama. Sentimen positif sejak Jumat (15/7/2022) juga masih menyemangati pasar setelah perbankan menyatakan kepercayaan mereka kepada ketahanan ekonomi Amerika.

Namun, begitu Bloomberg menyiarkan kabar bahwa Apple menarik kembali beberapa investasi sebagai bagian dari antisipasi perlambatan ekonomi, pasar sontak muram. Saham Apple pun anjlok 2,1 persen.

Bersamaan, analis juga memproyeksikan lonjakan harga minyak dan yield obligasi jangka pendek sebagai gambaran jangka panjang yang menguatkan indikasi resesi di depan mata.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,7 persen menjadi berakhir pada 31.072,61. S&P 500 berbasis luas turun 0,8 persen menjadi 3.830,85, sementara Nasdaq Composite Index di bursa teknologi berakhir turun 0,8 persen menjadi 11.360,05.

"Investor menjadi berhati-hati lagi," kata Peter Cardillo dari Spartan Capital Securities, seperti dikutip AFP. "Saya kira investor mencari data yang lebih meyakinkan bahwa musim pendapatan tidak akan terlalu buruk."

Goldman Sachs ditutup naik 2,5 persen. Perusahaan investasi ini melaporkan penurunan 48 persen dalam pendapatan kuartalan menjadi 2,8 miliar dollar AS setelah menyisihkan lebih banyak dana jika terjadi kredit macet. Angka ini melampaui ekspektasi analis dengan sokongan kinerja yang solid.

Sementara itu, saham Boeing berakhir datar setelah sempat melonjak menyusul pengumuman bahwa Delta Airlines memborong 100 pesawat Boeing MAX senilai 13,5 miliar dollar AS. Saham Delta meroket 3,4 persen.

Pada pekan ini, pasar menunggu data kinerja sejumlah perusahaan utama, termasuk Netflix, Johnson & Johnson, dan Tesla.

Revisi langkah Apple

Apple Inc. berencana memperlambat pertumbuhan perekrutan dan belanja pada 2023 di beberapa divisinya. Ini merupakan antisipasi gelagat perlambatan ekonomi, sebagaimana dikutip Bloomberg dari sumber-sumber yang mengetahui dinamika internal perusahaan.

Keputusan itu diambil sebagai langkah untuk lebih berhati-hati selama masa ketidakpastian, sekalipun itu disebut bukan kebijakan perusahaan. 

Rencana pemangkasan belanja dan perekrutan ini dinyatakan tidak mencakup semua lini bisnis Apple. Jadwal peluncuran produk yang agresif pada 2023 disebut tetap akan berlanjut, termasuk mix-reality headset yang akan menjadi produk unggulan pertama perusahaan ini sejak 2015.

Meski demikian, nada berhati-hati menguar dari Apple, sekalipun perusahaan ini terbukti mampu menepis ramalan Wall Street selama pandemi Covid-19 dan mencatatkan kinerja yang lebih baik dibanding perusahaan sejenis.

Seturut kabar rencana langkah melambat Apple pada 2023 ini, saham perusahaan ditutup anjlok 2,1 persen menjadi 147,7 dollar AS per lembar. Ini merupakan penurunan terbesar saham Apple dalam sehari selama tiga pekan terakhir. Sepanjang 2022, saham Apple longsor 17 persen. 

Pada perdagangan Senin, hampir semua saham perusahaan teknologi juga mencatatkan penurunan. Alphabet Inc, Amazon.com Inc, Meta Platforms Inc, Snap Inc, dan perusahaan teknologi lainnya telah mengambil langkah dalam beberapa pekan terakhir terkait anggaran dan perekrutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com