Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, PT ATS Pengelola Baru Bandara Halim Bukan Anak Usaha Lion Air, Ini Profil Perusahaannya

Kompas.com - 24/07/2022, 20:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), pengelola baru Bandara Halim Perdanakusuma setelah PT Angkasa Pura II (AP II), bukan merupakan anak usaha Lion Air Group.  

Hal itu ditegaskan Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, bahwa PT ATS tak lagi menjadi bagian dari anak perusahaan Lion Air Group.

"Lion Air menyatakan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) tidak lagi menjadi bagian dari Lion Air Group sejak Desember 2020," kata Danang dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Danang mengatakan Lion Air Group tidak terlibat dan tidak memiliki hubungan dalam pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma.

"Hal-hal yang terkait dengan pengoperasian Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma berdasarkan perkembangan berita dan informasi, dipersilakan untuk konfirmasi dengan pihak PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS)," ujar Danang.

Baca juga: Usai AP II Keluar, Bandara Halim Akan Dikelola Anak Usaha Lion Air Group?

Pengelolaan Bandara Halim, dari AP II ke PT ATS

Sebelumnya diberitakan, PT Angkasa Pura II (AP II) akan keluar dari pengelolaan operasional Bandara Halim Perdanakusuma.

Adapun pengelolaan operasional Bandara Halim Perdanakusuma akan diserahkan kepada PT Angkasa Transportindo Selaras (PT ATS).

Keputusan ini berdasarkan rapat pada 20 Juli 2022 antara TNI AU, PT Angkasa Pura (AP) II, dan PT Angkasa Transportindo Selaras (PT ATS) yang sepakat untuk melakukan serah terima pengelolaan lahan 21 hektar di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Naskah berita acara serah terima akan dilaksanakan pada Kamis (21/7/2022), di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Lion Air Group: PT ATS Tak Lagi Jadi Bagian dari Perusahaan sejak Desember 2020

Indan menjelaskan, serah terima tersebut sebagai tindak lanjut dari putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yaitu Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung (MA) Nomor 527 / PK/Pdt/2015.

Menurut dia, putusan MA yang tidak dilaksanakan dapat berdampak pada tidak terpenuhinya kewajiban membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.

"Di atas lahan 21 hektar, saat ini terdapat apron, terminal penumpang dan area parkir, yang selanjutnya akan dioperasionalkan PT ATS," ucap dia.

Baca juga: Bukan Lion Air Group, Ini Profil PT Angkasa Transportindo Selaras

 

Di balik PT ATS, ada Whitesky Group

CEO Whitesky Group Denon Prawiraatmadja lantas buka suara terkait pengelolaan bandara Halim oleh PT ATS. Dia menjelaskan bahwa PT ATS ini adalah anak perusahaan PT Whitesky Airport Asia, yang merupakan milik Whitesky Group.

Dia menegaskan bahwa saat ini pemegang konsesi Bandara Halim Perdanakusuma adalah PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS.

“Di mana penguasaan aset BMN seluas 21 hektar milik TNI-AU adalah PT ATS berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) nomor 527/PK/PDT/2015,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (23/7/2022).

Pihaknya juga terlibat dalam rangkaian kegiatan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, yang saat ini tengah dilakukan perampungan pengerjaan landasan atau runway. 

“Selain itu, PT ATS juga sedang mempersiapkan proses pengembangan dalam pembangunan Terminal di Bandara Halim Perdanakusuma,” bebernya.

Lebih lanjut, dia bilang bahwa saat ini merupakan masa transisi setelah tidak beroperasinya PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Halim Perdanakusuma.

“Dan terhadap aset PT Angkasa Pura II (Persero) yang masih berada didalam area bandara Halim Perdanakusuma tetap dimiliki PT Angkasa Pura 2 (Persero). Sementara pengendalian kegiatan di Bandara Halim Perdanakusuma berada dibawah Komandan Lanud Halim Perdanakusuma,” bebernya.

Profil Denon Prawiraatmadja dan Whitesky Group

Denon Prawiraatmadja bukanlah nama baru di dunia penerbangan Tanah Air. Dia saat ini merupakan Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association atau INACA.

INACA adalah sebuah Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia yang didirikan oleh para pengusaha perusahaan penerbangan pada tanggal 15 Oktober 1970.

Selain itu, Denon juga menjabat sebagai Wakul Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perhubungan.

Sementara itu, Whitesky Aviation merupakan sebuah perusahaan penerbangan spesialis pada penerbangan tidak terjadwal dan terdaftar sebagai pemegang sertifikat Aircraft Operator Certificate (AOC) nomor 135-016 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.

Didirikan sejak tahun 2002 dengan nama Kura Kura Aviation, pada tahun 2010 perusahaan tersebut telah diakuisisi dan merubah nama menjadi Whitesky Aviation.

(Penulis Haryanti Puspa Sari, Muhammad Choirul Anwar | Editor Yoga Sukmana, Muhammad Choirul Anwar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com