Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITDP: Desain Ruang Jalan IKN Nusantara Belum Utamakan Pejalan Kaki dan Pesepeda

Kompas.com - 28/07/2022, 19:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Southeast Asia Director, Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Faela Sufa mengatakan, desain ruang jalan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara belum memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda.

Ia mengatakan, dari struktur ruang jalan IKN Nusantara yang diterimanya, 50 persen ruang jalan diperuntukkan bagi kendaraan pribadi.

"Kemarin saya melihat struktur jalan yang didesain itu 50 persen masih dipergunakan untuk kendaraan pribadi, di sana di beberapa jalan kolektor bahkan jalan kolektor sekitar 43 persen. Jadi hal itu sangat bertentangan sekali dengan target IKN yang tertuang di dalam Undang-Undang," kata Faela dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 secara virtual, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Kepala Otorita Gambarkan IKN, Kota Cerdas yang Ada Tol Bawah Laut hingga Disney Park

Faela mengusulkan agar perencanaan ruang jalan IKN Nusantara menerapkan konsep transit di mana pejalan kaki dan angkutan umum bisa menjadi moda utama untuk perjalanan.

Ia juga mengatakan, penyediaan angkutan umum listrik harus dilakukan sedini mungkin agar pembangunan IKN fokus pada zero carbon.

"Nanti kalau ini tidak dilakukan, nanti generasi pertama IKN bisa-bisa langsung beli motor atau bawa mobil. Itu lah kenapa penyediaan angkutan umum sejak awal sangat penting," ujarnya.

Baca juga: Bappenas Kaji Kereta Gantung Jadi Angkutan Perkotaan IKN Nusantara

Lebih lanjut, Faela mengatakan, selain menyediakan angkutan umum listrik, pemerintah harus membatasi jumlah kendaraan pribadi di IKN dan membangun micro mobility agar pergerakan penduduk menggunakan sepeda, skuter dan berjalan kaki lebih nyaman dan aman.

"Micro mobility bisa menjadi moda andalan kota terpadu karena kecepatannya itu cukup rendah kemudian mendorong perjalanan jarak pendek karena radius kota di IKN masih dekat dan berukuran kecil dan efisien," ucap dia.

Baca juga: Menteri Bahlil: IKN Harga Mati, Harus Jalan Terus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com