Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Dapat PMN Rp 7,5 Triliun, Garuda Bisa Sewa Pesawat yang Benar, Bukan yang Bohong

Kompas.com - 04/08/2022, 13:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung upaya restrukturisasi perusahaan pelat merah, PT Garuda Indonesia. Erick mengatakan, dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun, Garuda Indonesia bisa memiliki keuangan yang lebih sehat.

“Garuda Indonesia habis restrukturisasi, nanti pemerintah memasukkan dana Rp 7,5 triliun, lalu kondisi keuangannya jauh lebih sehat. Bisa nambah pesawat dengan sewa yang benar, bukan sewa yang bohong,” kata Erick di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Erick mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mencari mitra strategis untuk mendukung Garuda Indonesia. Menurut dia,  mitra strategis inipenting untuk mendorong pertumbuhan kinerja Garuda Indonesia ke depannya.

Baca juga: Garuda Indonesia Kembalikan 2 Pesawat Bombardier CRJ-1000 ke Lessor

“Tentu saja kita mencari strategic patner seperti yang kemarin dibicarakan,” kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Sementara itu, terkait dengan investor asing yang akan masuk ke Garuda Indonesia, Erick mengungkapkan hal tersebut akan dilakukan secara bertahap dan belum diputuskan. Menurut Erick, dalam mencari investor dari luar negeri untuk menguatkan kinerja Garuda Indonesia harus memiliki rute yang sama.

“Kalau dalam negeri kita bisa lakukan, tapi untuk kuar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat, ya kita harus mencari partner yang bisa menjadi rute bersama Garuda Indonesia, itu belum diputuskan. Bertahap,” tegas dia.

Sebelumnya, Garuda Indonesia mulai mengembalikan secara bertahap pesawat Bombardier CRJ-1000. Pengembalian armada CRJ ini merupakan bagian dari tindak lanjut restrukturisasi armada.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pada fase awal ini dilakukan melalui pengembalian 2 pesawat produksi Perusahaan berbasis di Montreal, Kanada dari total 18 pesawat Bombardier CRJ-1000 yang sebelumnya pernah dioperasikan oleh Garuda Indonesia.

“Pengembalian armada merupakan bagian dari strategi restrukturisasi armada yang dijalankan Garuda Indonesia sejalan dengan yang telah dirampungkannya putusan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) termasuk intensifikasi rencana strategis Perusahaan dalam rangka percepatan pemulihan kinerja,” kata Irfan dalam siaran pers Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Garuda Indonesia Tekan Kerugian Hingga 42 Persen di Kuartal I-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com